SUMENEP – Hampir tidak ada aktifitas social yang tanpa menggunakan tenaga listrik yang kini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Begitu pun warga Pulau Raas, Madura, yang tiada henti mengimpikannya.
Membangun infrastruktur kelistrikan menurut Herman Toreto, bukanlah hanya masalah tentang peningkatkan prosentase elektrifikasi semata. Namun juga berkaitan dengan keberlanjutan sumber energi.
Baca Juga : Tren BUMDes di Kabupaten Sumenep Menjamur
Menurut pemuda asli Pulau Raas yang akrab disapa Toreto mengatakan, dahulu pada umumnya listrik hanya ada diperkotaan saja. Namun sekarang ini masih sama juga, walaupun sudah sedikit berubah karena tuntutan kemajuan zaman.
“Kalau dulu kita bicara kebutuhan pokok ya pasti sandang pangan. Bahkan hampir tak ada kehidupan yang tak menggunakan listrik di era berkemajuan seperti sekarang bang,” ujar Toreto, via seluler kepada okedaily.com, Rabu (30/3).
Menurut Toreto melanjutkan, listrik sudah menjadi kebutuhan dasar dan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, maka pihak-pihak yang memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Pulau Raas juga bertanggung jawab untuk melaksanakan semua itu.
“Besar harapan kami kepada para pihak untuk melaksanakan kebutuhan masyarakat Pulau Raas dengan penuh tanggung jawab dan harus dapat mewujudkannya agar berkecukupan, kompetitif, berkelanjutan dan merata,” pesan Komandan Taklentong itu.
Toreto menambahkan, dikarenakan listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, maka tentu juga harus menjadi prioritas utama pemerintah untuk menjaga jumlah, kualitas, dan juga kesinambungannya.
“Sekali lagi saya berharap sangat, utamanya para pihak yang berwenang terkait kelistrikan di Pulau Raas, kiranya untuk memikirkan kebutuhan masyarakat yang belum mendapatkan layanan, syukur-syukur kalau terwujud beroperasi 24 jam,” tukasnya.
Ratusan Calon Pelanggan PLN Terbengkalai?
Sebelumnya ramai menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Pulau Raas, bahwa terdapat ratusan calon pelanggan baru PLN yang belum terlayani.
Baca Juga : Akibat Pemadaman Bergilir Warga Pulau Raas Resah, PLN 24 Jam Masih Jadi Mimpi
Padahal mereka telah melunasi biaya administrasi senilai 2 jutaan rupiah untuk KWh dan instalasi, semenjak 2 tahun silam dengan bukti kwitansi pembayaran dan SLO (Sertifikat Laik Operasi).
Selain itu, berdasarkan keluh kesah yang diterima redaksi okedaily.com, terdapat ratusan jumlah calon pelanggan, bahkan ada yang menyebutkan hampir seribu yang belum menikmati layanan dari PLN itu. Namun hal tersebut dibantah oleh Manajer PLN ULP Kangean.
“Kalau seribu saya masih belum dengar, kalau yang 13 orang pelanggan kemaren memang ada yang lapor ke polres Sumenep. kalau yang samean seribu itu mana datanya? Ada apa gak nanti kita cek,” ucap M. Daan Agung Lazuardi, Selasa (29/3) malam, via seluler.
Daan memberi saran, kalau memang ada pelanggan yang sudah pernah bayar untuk pasang baru PLN tapi sampai sekarang belum dilayani, pihaknya meminta agar segera lapor ke Kantor PLN PLTD Raas.
“Nanti bisa langsung WA (Pesan WhatsApp, red) ke saya kalau memang ada data-datanya itu yang tadi katanya hampir seribu, biar kita sama-sama lacak. Ini lebih parah lagi karena selama ini belum ada warga Ra’as yang melapor ke PLN,” ujar Daan.
Sistem pembayaran PLN semua online, kata Daan, kalau memang ada di pembayaran pasti ketahuan dan itu antara dilayani atau tidak. Menurutnya, pada tahun 2019 silam, sudah banyak yang dikembalikan karena daya kelistrikan dari 3 unit mesin sudah overload.
“Karena dulu pada waktu tahun 2019, sekaligus satu pulau kita layani memang banyak di kembalikan pembayarannya karena memang sudah overload untuk di Raas itu, jadi sudah gak melayani pasang baru di Raas,” tuturnya.
Kemungkinan, lanjut Daan, ini salah satunya dari 13 pelanggan itu. Karena ada warga Raas yang sempat melaporkan ke polres Sumenep.
“Kemarin PLN diminta keterangan, ya kita masih proses lacak karena ada data by name by address katanya sudah bayar ke sekdes,” sergahnya.
Berkaitan dengan adanya kasak kusuk hampir seribu calon pelanggan yang belum terlayani tersebut, Daan kembali menegaskan apabila hal itu benar adanya harus ditindaklanjuti.
“Kalau memang ada diperjelas datanya, dilaporkan saja ke PLN biar dibantu melacak itu. Nanti kita bisa cek pembayarannya di sistem bener-bener bayar atau tidak,” tegasnya.
Daan tak ingin masyarakat Pulau Raas disesatkan, dari itu pihaknya menghimbau kembali tentang prosedur pendaftaran calon pelanggan baru yang baik dan benar.
“Kalau dari sudut pandang dari pelanggan bayar ke vendor (instalatir, red) itu salah mas, kecuali pelanggan itu menguasakan (memberi kuasa, red) kepada vendor. Kalau tidak ada surat kuasanya ya pelanggannya tidak punya kekuatan apa-apa,” paparnya.
Seharusnya masyarakat pulau Raas melakukan pendaftaran sendiri ke PLN tanpa melaui pihak manapun, kata Daan semestinya begitulah sesuai himbauan resmi PLN pada umumnya.
“Ya kalau dari PLN itu kan siapapun bisa proses, himbauan kami jelas pelanggan bisa proses sendiri, tidak perlu lewat vendor dan lain sebagainya, dan pembayarannya juga tidak cash (tunai, red) tapi lewat bank, online gitu,” jelasnya.
Kabar Gembira, Mimpi PLN 24 Jam Bagi Warga Pulau Raas Akan Terwujud
Pada kesempatan yang sama, lebih lanjut media okedaily.com mendapatkan informasi yang tentu menggembirakan bagi masyarakat pulau Raas khusunya.
Baca Juga : Menjelang Bulan Suci Ramadhan, PSPS Sumenep Berbagi Minyak Goreng Gratis
Info tersebut datangnya dari Daan, bahwa rencana penambahan daya listrik sudah diusulkan agar PLN bisa melayani 24 jam di Bumi Adhi Rasa itu.
“Rencana dan usulan sudah ada cuman masih proses. Karena kan memang kemaren itu ada program dari pemerintah merubah kebijakan harus pakek energi baru terbarukan. Sekarang untuk mengadakan mesin baru itu tidak bisa PLTD, karena memang arahnya nanti pakek PLTS,” kata Daan.
Sekedar untuk meyakinkan publik, melihat dari rasio elektrifikasi kebutuhan masyarakat okedaily.com kembali bertanya, apakah memungkinkan listrik di Pulau Raas akan beroperasi 24 jam?
“Ya bisa, sudah kami usulkan. Karena secara utuh masuk memang Raas pengennya sudah 24 jam, dan ada beberapa masyarakat secara rasio elektrifikasi ada yang masih belum berlistrik kan gitu,” dalihnya.
Daan mewakili dari PLN juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Ra’as karena sudah mendukung program-program yang ada di PLN dan menjadi pelanggan yang tertib dengan menggunakan listrik yang baik dan benar.
“Dan untuk rencana permintaan masyarakat Raas untuk listrik operasi 24 jam sudah masuk usulan itu. Jangan khawatir kita akan terus perjuangkan terkait hal itu, cuman masih proses memang karena fokus dari PLN kepulauan sendiri masih di penambahan rasio elektrifikasi,” Pungkasnya.