Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 325x300
Nasional

Bali Mayoritas Hindu Menjadi Tempat Konferensi Islam Asean ke-2, Ketua PWNU Bali : Toleransi Bali Sangat Tinggi

Avatar of Okedaily
×

Bali Mayoritas Hindu Menjadi Tempat Konferensi Islam Asean ke-2, Ketua PWNU Bali : Toleransi Bali Sangat Tinggi

Sebarkan artikel ini
Bali Mayoritas Hindu Menjadi Tempat Konferensi Islam Asean ke-2, Ketua PWNU Bali : Toleransi Bali Sangat Tinggi
Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf saat wawancara bersama awak media seusai acara penutupan Konferensi Islam Asean 2022 di Bali. ©Okedaily.com/Wandy Halona

OKEDAILY, BALI Pulau Bali menjadi tempat sekian acara Internasional, termasuk pertemuan-pertemuan tokoh agama. Salah satunya Konferensi Islam Asean ke-2, tepatnya di Hotel Hilton Resort Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, pada 21-23 Desember 2022.

Mengapa Bali menjadi pilihannya? Padahal Bali berpenduduk mayoritas Hindu, sedangkan acara Konferensi Islam Asean ini pesertanya adalah Muslim dari 10 Negara Asean dan Arab Saudi.

Pasang Iklan Anda Disini
Example 325x300

Ketua PWNU Provinsi Bali, KH. Abdul Azis yang juga sebagai peserta pada acara tersebut menjelaskan bahwa Bali memiliki toleransi yang tinggi dan keterbukaan bagi agama apapun, termasuk Islam.

Baca Juga :  Said Abdullah Bantah Tudingan Politik Uang di Pilkada Sumenep, Tapi Penasehat Tim?

“Bali sangat tepat untuk acara ini. Forum ini dari peserta Agama Islam, sedangkan Bali mayoritas penduduk Hindu. Jadi ini menunjukkan ke dunia toleransi sangat tinggi,” ujar Kiai Aziz, Jumat (23/12/2022) saat ditemui di acara Konferensi Islam Asean 2022.

Lebih lanjut terangnya, sebagai orang yang tinggal di Bali, merasakan langsung bagaimana kebersamaan antar umat beragama terjalin begitu harmonis. Bahkan Muslim dan Hindu saling bekerjasama dalam kegiatan-kegiatan yang menunjang keagamaan masing-masing.

Baca Juga :  Silaturahim Pagar Nusa Bali Bersama Gerindra Bali : Kami Siap Bersinergi untuk Kemajuan Bali
IMG 20221223 175120 e1671792963901
Ketua PWNU Provinsi Bali, KH. Abdul Aziz. ©Okedaily.com/Wandy Halona

“Ketika kami (Muslim) ada kegiatan keagamaan, Pecalang (keamanan adat hindu, red) ikut membantu mengamankan dan mengatur lalu lintas. Begitupun sebaliknya, ketika saudara-saudara Hindu ada kegiatan dan melibatkan kami, Banser ikut membantu,” katanya.

“Sehingga tidak heran, kita tidak merasa asing ketika berada di daerah yang mayoritas non muslim,” imbuh Kiai Azis.

Baca Juga :  Sejumlah Tokoh Perempuan Dunia Jadi Pembicara di Forum R20

ASEAN Countries Conference in Indonesia 2022 terselenggara atas kerja sama Kementerian Agama RI dengan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi.

Diikuti 140 peserta dari negara-negara ASEAN dengan menghadirkan narasumber para pimpinan ormas Islam, tokoh agama, dan akademisi dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, dan Arab Saudi.

Example 325x300
Example floating
Example 325x300
Babad P4NJ Badung - Denpasar di Pulau Dewata
Sosial Agama

Jangan pernah mengibarkan bendera sendiri, jangan membuat gaduh. Apalagi mengkotak-kotakkan alumni pesantren yang lain. Ingat, santri Nurul Jadid ketika sudah pulang, maka dia sudah milik masyarakat seutuhnya