OKEDAILY, MADURA – Surat Laporan Polisi (LP) Kades Buddi, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, pada 10 November 2022 kemarin, disinyalir kuat melibatkan seorang perwira menengah (Pamen) Polri di Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Kurang tiga hari lagi pelaporan Kades Buddi, Sunanto akan memasuki waktu satu bulan. Ditujukan kepada pengusaha muda pemilik brand LaBatik yang juga pemerhati kebijakan publik, kerap disapa Fauzi AS.
Sunanto menuding uangnya digelapkan oleh Fauzi AS, ketika kades dari kepulauan tersebut meminta bantuan dicarikan pengacara berkaitan dengan kasus pembunuhan Hamsan, yang melibatkan saudaranya.
Kisruh laporan Sunanto bak opera sabun mandi, memunculkan peran tokoh yang tidak diduga sebelumnya. Kali ini tercium keterlibatan seorang Pamen Polri dari Polda Jatim, yang dikunjungi Kades Buddi.
Munculnya sosok Pamen Polri Polda Jatim terungkap, saat awak media melakukan wawancara kepada pihak yang ikut terseret pusaran polemik Laporan Polisi Sunanto berinisial BH. Ia bahkan dicurigai sebagai sutradara di balik layar.
“Saya jam 14.00, tanggal 10 (November 2022, red) itu dikirimi LP oleh Sunanto dan menyebutkan saya disitu sebagai saksi. Saya bilang cari orang lain saja,” terang BH, Minggu (3/12).
Sebelumnya BH menambahkan pada, 4 November 2022, Sunanto ada di Polda Jatim bertemu dengan seorang Polisi berpangkat AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi). “Ini seperti foto ini dia bersama seorang anggota,” tukas BH.
“Kemudian tanggal 9 (November 2022 sehari sebelum pelaporan, red) itu, Sunanto meneruskan WA dari orang yang menyatakan laporkan saja kalau memang dirugikan,” terangnya.
Kemudian BH menegaskan, justru dirinya mencegah Sunanto untuk melakukan pelaporan. “Agar tidak dijadikan alat oleh orang-orang tertentu menekan pihak lain. Itu kekhawatiran saya,” ungkap BH.
Bukti lain yang dikemukakan narasumber, ia terlebih dahulu berkomunikasi dengan Fauzi AS. “Sunanto sebelum mengirim LP itu, saya WA ke Mas Fauzi untuk bertemu. Namun saat itu Mas Fauzi sedang mengantar ibu-nya berobat,” kata BH.
Lebih lanjut narasumber menekankan bagaimana upayanya Laporan Polisi itu tidk terjadi. Oleh sebab itu, keliru kalau dirinya lah yang dianggap memprovokasi Sunanto untuk melaporkan Fauzi AS.
Upaya melakukan konfirmasi terkait adanya sosok Pamen Polri di Polda Jatim dalam Laporan Polisi Sunanto tidak mendapatkan jawaban, begitu juga dengan pesan WA yang terlihat terkirim tetapi belum juga dibalas.