SUMENEP – Merespon penyampaian Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Gayam terkait Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPD), salah satu pengurus mengaku kaget lantaran eks ketua mengaku Dana Bergulir Masyarakat (DBM) hanya 600 juta.
Sebagaimana diungkap oleh mantan Sekretaris PNPM-MPD UPK Gayam, Rasyidi. Dirinya menyebutkan, sebelum mengundurkan diri sebagai pengurus sejak Tahun 2013, jumlah anggaran yang bergulir di masyarakat berada di kisaran 2 Miliar Rupiah.
“Kalau tidak keliru sekitar 2,5 Miliar di dana simpan pinjamnya. Saya ketika dengar dana PNPM-MPD (UPK Gayam, red) lenyap begitu saja, jadi bertanya-tanya sebenarnya kemana,” ucapnya, Kamis (10/2).
Rasyidi mengungkapkan, setidaknya ada dua macam pola peminjaman terhadap PNPM-MPD UPK Gayam. Hal itu diungkap lantaran pengalaman dirinya pada saat masih aktif di UPK.
Menurut dia, yang pertama ialah dilakukan oleh kepala desa dengan menggunakan nama kelompok dan kedua dari unsur masyarakat langsung.
“Melihat sepengalaman saya, pada waktu itu ada dua macam. Ada yang dipinjam kepala desa ada yang dipinjam masyarakat,” ujarnya.
Saat disinggung data kelompok yang meminjam, dirinya mengaku sudah lupa lantaran ia sudah lama tidak berkecimpung dalam UPK Gayam.
Bahkan Rasyidi, mengaku belum genap lima tahun masa jabatannya, dirinya sudah mengajukan surat pengunduran diri menjadi pengurus.
“Tiga tahun lamanya merasa tidak cocok dengan pekerjaan ini, sehingga saya pamit secara lisan kepada ketua dan Camat Gayam. Karena ini program nasional saya takut terjadi hal tak terduga mendingan saya keluar,” jelasnya.
Tak hanya itu, Rasyidi menegaskan jika PNPM-MPD UPK Gayam mau apa adanya terkait transparansi data kelompok yang melakukan pinjaman harusnya disampaikan, tanpa ada bentuk sembunyi-sembunyi.
“Andai UPK mau apa adanya, harusnya yah diberi tahu nama kelompoknya untuk ditelusuri lebih lanjut tanpa harus disembunyikan. Sehilang-hilangnya DBM itu tentu pasti ada meskipun sedikit,” jelasnya.
Meskipun dirinya mengaku vakum selama 2 tahun sebelum PNPM-MPD UPK Gayam dinonaktifkan, Rasyidi tetap akan membantu dalam mencari kelompok yang ada di desanya menetap.
Dirinya berupaya akan bantu untuk mengingat kembali barangkali masih ada kelompoknya demi menyelamatkan Anggaran Negara tersebut.
“Saya tidak berfikir negatif, cuma masak anggaran miliaran itu tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa ada sepersen pun,” ungkapnya.
Sebelumnya, Eks Ketua PNPM-MPD UPK Gayam Arif menyampaikan, sisa aset DBM sampai dirinya dinonaktifkan sebesar 600 juta rupiah, dana tersebut tersebar di 18 kelompok yang ada di Kecamatan Gayam.
Menurut pengakuannya, anggaran yang tersebar di 18 kelompok tersebut tidak ada yang mengembalikan, sehingga DBM mengalami kemacetan alias terhenti begitu saja.
“Untuk yang ada di rekening sendiri sudah tidak ada sama sekali bapak, itu sampai akhir tahun 2014,” katanya pada 31 Januari lalu.
Awak media bermaksud untuk meminta data kelompok sebagai keberimbangan informasi, namun Arif meminta untuk bertemu secara langsung. Sebab menurutnya agar tidak timbul kesalahpahaman.
“Gimana kalau begini saja pak, kita kopi darat saja biar enak ngobrolnya, kalau pakai media telepon atau WA takutnya nanti ada kesalahpahaman,” kilahnya.
Merespon hal tersebut, Okedaily.com memberikan tugas kepada salah satu wartawan tim media Sapudi, untuk menyambangi rumah Eks Ketua PNPM-MPD UPK Gayam. Bermaksud untuk menanyakan data kelompok sebagai bahan investigasi lanjutan, namun upaya yang dilakukan mendapatkan hasil yang nihil.
Tim Media menyampaikan, pada saat dirinya mendatangi rumah Arif Eks Ketua PNPM-MPD UPK Gayam, ia justru berkilah bukan untuk bertemu dirinya, Arif meminta untuk bertemu salah satu wartawan senior yang ada di Kecamatan Gayam.
“Ketika saya kesana, saya tak memperoleh data, ketua UPK minta bertemu salah satu wartawan senior di Sapudi, bahkan dia bilang mau menelponnya sendiri,” ucapnya, Sabtu (05/02).
Hingga berita ini ditayangkan, Okedaily.com terus mengupdate informasi lanjutan terkait Anggaran Negara yang diduga hilang cuma-cuma di PNPM-MPD UPK Gayam.