JAKARTA – Sejumlah kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bangkalan mengunjungi sekretariat PB PMII di Jakarta pusat, Rabu (24/5), karena kecewa dengan sikap Ketum PB PMII, Abdullah Syukri yang melakukan tindakan inkonstitusi pada PMII di Bangkalan.
Ketua Komisariat STIT Al-Ibrohimy, Sahril Sobirin menyatakan bahwa tindakan Ketum PB PMII yang tidak sesuai dengan konstitusi telah mengecewakan para kader di Bangkalan. Keputusan sepihak yang dilakukan Syukri dianggap sebagai sesuatu yang inkonstitusional dan merugikan para anggota.
“Pada dasarnya, kami datang dari Bangkalan untuk menegakkan kebenaran atas tindakan inkonstitusional yang dilakukan oleh PB PMII. Kami berharap bahwa Ketum PB PMII bisa mengakomodir permintaan dan kebutuhan para anggota PMII di Bangkalan,” ujar Sahril dalam orasinya.
Ketua umum PB PMII sendiri belum menemui sejumlah kader PC PMII Bangkalan yang mempermasalahkan SK Bodong, yang diketahui tanpa ditandatangani oleh Sekjen PB PMII, dan juga tanpa rekomendasi dari PKC Jawa Timur.
Bahkan jika tidak ditemui, para kader PMII Bangkalan menolak untuk pulang dari Sekretariat PB PMII. “Kami menolak untuk pulang jika ketua umum PB PMII, Abdullah Syukri tidak menemui kami para kader PMII yang berjuang menegakkan keadilan,” tegas Ketua Komisariat Stamidiya, Misnadin.
Para kader PMII Bangkalan mengharapkan agar masalah mereka dapat diselesaikan dengan baik dan adil, sesuai dengan aturan yang berlaku di organisasi tersebut.