Beriing dengan sang surya menyingsing tinggi di ufuk timur, bertambah suntikan semangat menggebu di pagi hari, para srikandi Fatayat Nahdatul Ulama Provinsi Bali berdedai ramai demi mengikuti acara konferensi wilayah VII yg di selenggarakan di gedung pusat pemerintah (puspem) Badung Bali, tepatnya di ruang Kertha Gozana.
Para srikandi disambut dengan meriahnya hadrah banjari ala NU dan pertunjukan beragam tarian khas bali sebelum menjejaki acara, yang kemudian dibuka oleh pemangku acara dengan pembacaan surat alfatihah, sembari berharap perhelatan berjalan sesuai rencana penyelenggara.
Di atas mimbar, KH. Abd Aziz, selaku ketua PW NU Bali mengajak 135 peserta konferensi dari 8 kabupaten dan para pengurus wilayah Fatayat Provinsi Bali untuk menjadikan momentum konferensi sebagai wadah perbaikan dan memunculkan pikiran-pikiran segar demi keberlanjutan Fatayat NU di Bali sehingga fatayat memiliki dampak besar di masyarakat pada umumnya, terlebih terhadap NU.

“Ajang konferensi bukan hanya mengganti kepemimpinan baru, tapi pula harus melahirkan semangat dan gagasan besar terhadap masyarakat,” tegasnya
Mariati, pimpinan wilayah Fatayat Provinsi Bali juga mengingatkan para peserta untuk memengang teguh tanggung jawab yang akan dititahkan pada ketua anyar.
“Momentum konferensi adalah momen peneguhan tanggungjawab terhadap waktu serta kesempatan yang disematkan pada kepengurusan baru,” dengan suara menggema ia menyampaikan.
“Menguat bersama, maju bersama untuk perempuan indonesia dan peradaban dunia” menjadi tema besaran konferensi kali ini. Ketua Umum Fatayat NU, Hj. Margaret Aliyatul Maimunah mengajak semua peserta untuk ikut andil dalam mengawal isu-isu perempuan dan anak, serta tak lupa ikut juga melukis peradaban dunia.
“Fatayat tidak hanya bergerak pada isu nasional, namun kita juga berusaha untuk ikut membersamai membentuk peradaban dunia”,” ujar pimpinan pusat fatayat indonesia tersebut.
Dalam mengemban tugas kita harus berkhidmat demi kepentingan NU, lebih-lebih dunia. Dengan begitu para kader tidak akan merasa keberatan saat memikul tanggungjawab.
“Ketika kita berkhidmat, maka kita tidak akan pernah menanyakan, apa yang diberikan NU kepada kita, tapi kita akan berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada NU,” tambah Margaret Aliyatul Maimunah di akhir sambutannya.