Okedaily.com, Sumenep – Bertepatan dengan Hari Santri Nasional 2021, ratusan Masyarakat Sumenep mendatangi Kantor Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk menyampaikan aspirasinya kepada Bupati Sumenep, Jum’at (22/10).
Kedatangan ratusan massa aksi tersebut guna mengkritisi cara mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat serta penghadangan yang menurut keterangan koordinator aksi KH. Jurjiz Muzammil, masih berlangsung.
“Cara mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat, tolong dengan cara yang humanis, bukan dengan cara pemaksaan atau penghadangan. Jadi kalau seperti ini kan masyarakat mulai curiga, dan bahkan kejadian ini sampai kemaren masih ada penyekatan itu,” ujarnya.
Baca Juga : Demo 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf Amin Kepala Kader HMI Mataram Bocor, PB HMI : Kapolri Evaluasi Kapolda NTB
Maksud hati untuk dapat menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi, SH., MH., ternyata tidak kesampaian dikarenakan Pemimpin Kota Keris tersebut sedang tidak berada di tempat.
“Namun setelah saya sampai disini, Alhamdulillah Bupatinya tidak ada entah kemana. Kami juga sudah mengirim surat sebelumnya, mungkin tanggal 20 sudah sampai disini suratnya,” ungkap pengasuh Pondok Pesantren Al-Is’af Kalabaan, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep.
Informasinya, Bupati Sumenep sedang ada acara kunjungan diluar. Kekecewaan karena Achmad Fauzi tidak bisa menemui perwakilan aksi, disindir oleh koordinator aksi tentang jargonnya pasangan Fauzi-Eva yakni, Bismillah Melayani tetapi kenyataannya mereka harus kecewa karena tidak dilayani.
Baca Juga : Permendikbud Nomor 16 Tahun 2018 Belum Diterapkan atau Diacuhkan Pemkab Sumenep?
“Ini sudah kebalik, berarti Bupati bukan pelayan masyarakat lagi. Jadi ya terserah masyarakat, kalau hari ini belum juga ada solusi, kemungkinan di hari-hari berikutnya akan ada unjuk rasa kembali,” janjinya.
KH. Jurjiz juga mengaku tidak tahu pasti demo ini akan berlanjut atau tidak. Karena menurutnya, ini murni atas dasar kemauan dari masyarakat bukan perintah dari dirinya. “Cuma saya itu, hanya sekedar memediasi saja, untuk memastikan keamanan dikhawatirkan merusak,” tegasnya.
Sementara itu, Abdul Khalid, S.Sos. M.Si. Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Sumenep mengutarakan, ada beberapa tuntutan massa aksi diantaranya, agar tidak ada lagi pemaksaan vaksinasi di jalan dan juga penyekatan. Kurang lebih hampir sama dengan tuntutan aksi demo yang Kabupaten Pamekasan.
“Pak Bupati bukannya tidak mau menemui, jadi memang beliau (KH. Jurjiz, red) sudah mengirim surat dan Pak Bupati juga sudah mendisposisi suratnya ke Pak Sekda agar bisa mengatasi terkait surat itu,” katanya.
Khalid beralasan didalam surat pemberitahuan yang dikirim oleh perwakilan massa aksi itu masih belum ada tanggal resminya. Surat tersebut hanya menyebutkan tentang adanya kegiatan Istighatsah di depan halaman Kantor Pemkab Sumenep. Hanya berisi bahwa akan dilaksanakan hari Jum’at tanpa ada keterangan tanggal.
“Jadi sudah kami sampaikan ke Kyai Jurjiz bahwa suratnya sudah dibaca oleh Pak Bupati, hanya beliau (Achmad Fauzi, red) meminta agar segera di reschedule ulang, agar diatur kapan bisa dilakukan pertemuan audiensi secepatnya, jadi tidak ada masalah,” akunya.
Salah satu perwakilan audiens aksi demo yang dimintai tanggapannya terkait pernyataan Kabag Umum Sekretariat Daerah Sumenep, bahwa tidak ada tanggal pasti pelaksanaan aksi pada surat yang diantarkan, membantahnya.
Baca Juga : Pengepul Asal Pamekasan Dilaporkan Petani Tembakau Dari Bluto
“Kita disini belum ditemui oleh Bupati, suratnya tidak dibaca atau memang tidak mau menemui kita. Jadi selama tiga hari ini, surat ada ditangan siapa? Padahal pada tanggal 20 surat itu sampai di Sekda dan diphoto waktu itu. Kita sudah melakukan secara prosedural, meminta agar perwakilan kami dipertemukan dengan oreng sepponah (orang tuanya, bahasa madura_red) Rakyat Sumenep,” tukasnya.
Ia lantas mengutarakan kekecewaan massa aksi karena mereka tidak ditemui, “kita semua ini kecewa, dan tetap semangat kita akan turun ke jalan dengan massa lebih besar lagi,” bebernya.
Baca Juga : Korban Dishub Sumenep Pada Perluasan Bandara Trunojoyo Bertambah
“Ada perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep menyampaikan, bahwasanya kami diminta agar melakukan pengiriman surat permohonan kembali untuk audisi dan Bupati akan siap menemui kita. Maka dari itu kita harus kompak dan lebih besar lagi,” pungkasnya.