SUMENEP – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dengan beberapa agendanya.
Baca Juga : TTP3 Kabupaten Sumenep Tak Ubahnya Paguyuban Ludruk?
Diketahui kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno dalam rangka visitasi nominator Anugrah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2022, dimana Desa Wisata Keris Aengtongtong masuk dalam nominasi.
Dari foto-foto yang dibagikan oleh Syaiful Anwar, pengelola destinasi wisata Goa Soekarno. Nampak Menparekraf Sandiaga Uno didampingi oleh Ika, Mpu Perempuan sekaligus sosok di balik Desa Wisata Keris Aengtongtong sesungguhnya.
Baca Juga : Menjaga Indonesia Hijau, Pemerintah Tanam 10 Juta Pohon di 34 Provinsi
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno meletakkan batu pertama atau ground breaking pembangunan Rumah Kemasan UMKM di Taman Tajamara, Kota Sumenep.
“Kami harapkan kehadiran Halal Hub dan Rumah Kemasan UMKM ini mampu mendorong produk halal UMKM ke pasar global,” kata Menparekraf Sandiaga Uno, Selasa (24/5), di Taman Tajamara.
Namun ada yang unik dari kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno ke Sumenep kali ini yaitu, dengan beredarnya flyer selamat datang yang dibagikan oleh Ferry Saputra, pemerhati kebijakan publik Kota Keris.
Baca Juga : TTP3 Kabupaten Sumenep Terbentuk, Less Confidence Ala Bupati Sumenep?
“Selamat Datang di Kota Keris Sumenep. Desa Wisata, Wisata Tambak Udang Lombang.” Tulisan di flyer tersebut, ditambah dengan bahasa menyentil, “Pionir di Dunia contoh nyata Kolaborasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bersatu.”
Tentu saja flyer selamat datang bagi Menparekraf Sandiaga Uno yang dibagikan pada sejumlah WhatsApp Group (WAG) Sumenep, mengundang gelak tawa dan juga tanya.
Menurut Ferry Saputra saat ditemui di kediamannya, Selasa (24/5). Berkunjungnya Menparekraf Sandiaga Uno untuk visitasi nominator ADWI 2022 Desa Wisata Keris Aengtongtong pasti membuat kita bangga sekaligus mengapresiasi kinerja pemerintah selama ini dalam bidang wisata.
“Eh tunggu dulu, apakah betul itu hasil kerja pemkab? Mari kita flash back ke beberapa contoh hampir punahnya beberapa tempat wisata terkenal di Sumenep. Beberapa tahun yang lalu siapa yang tidak mengenal wisata pantai Lombang yang bahkan terkenal se-nusantara,” sindirnya.
Baca Juga : Rektor Baru Universitas Brawijaya Periode 2022-2027, Prof Widodo
Tapi apa yg terjadi sekarang? Lanjut Ferry, yang mengganggap akibat teledornya pemkab terhadap pengawasan kawasan pariwisatanya, pantai tersebut sekarang sudah rusak dan hampir punah akibat menjamurnya tambak udang.
“Ini membuktikan bahwa justru di tangan Pemkab sebuah pariwisata malah berjalan mundur. Parameternya adalah pantai Lombang, pantai Gili Labak, Kermata, Pantai Slopeng, Gili Iyang. Apakah kondisinya sekarang lebih baik dari semula sebelum di ‘handle’ pemkab?” Sergahnya.
Ferry menambahkan, kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno ke Sumenep hanya disuguhi beberapa program instan yang hanya menjadi panggung ABS (Asal Bapak Senang) bagi beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Baca Juga : Penjualan BBM Solar Subsidi APMS Gayam Diberhentikan, Masyarakat Merongoh
“Program-program yang tiba-tiba muncul dan inovatif saat pejabat pusat datang berkunjung namun juga ikutan pamit saat sang pejabat sudah pulang. Mari kita buktikan beberapa hari kedepan,” tegasnya.
Apa yang disampaikan Ferry Saputra, mengingatkan kita program-program inovatif dari OPD yang tidak mampu berjalan lama dan suistanable. Membuktikan bahwa yang mereka pedulikan hanyalah prestasi pribadi agar terlihat berkinerja bagus bukan ‘Melayani’.