MEDAN – Tepat 09 Oktober 2021, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Al Washliyah (PD IPA) Kota Medan diambil alih kepengurusannya oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah Sumut Kabarnya, Tapi Terlihat Kejanggalan.
Tanggal 17 Oktober 2021 Hafizul selaku Wakil Ketua II PW IPA Sumut hasil Rapat Pleno Reshuffle kepengurusan, yang juga sebelumnya Bendahara PW IPA Sumut hasil rapat formatur mengatakan, ada hal yang mengganjal melihat kondisi PW IPA Sumut hari ini saat diwawancarai oleh media, Senin (18/10), di Kantor PW IPA Sumut di Jalan Sisimangaraja, Medan.
Baca Juga : Menuju Pengembangan Ekonomi Berbasis Digital, Pengurus Al-jamiyatul Al-washliyah Sumatera Utara Dilantik
“Bagaimana Kepengurusan PD IPA Medan di bawah Kepemimpinan, Ketua Bayu Rizki Nugraha Anshor dan Sekretaris Khaidir Hanafi bisa diambil alih, sedangkan saya dan beberapa pengurus yang lain tidak tahu menahu soal ini,” ujar Hafizul.
Hafizul mengatakan kembali, sesuai dengan Surat Undangan rapat pleno PW IPA Sumut Dengan Nomor : 096/PW.IPA.Sumut/SU/K-S/A/IX/2021, pada surat tersebut jelas diterangkan, agenda terkait rapat pleno tentang Evaluasi Kinerja PD IPA Kota Medan, atas adanya permohonan evaluasi dari beberapa PC IPA Di Kota Medan.
“Saya sudah mengkonfirmasi kepada beberapa pengurus PW IPA Sumut yang berhadir pada rapat pleno tersebut. Berdasarkan dari agenda rapat pleno terkait evaluasi kinerja PD IPA Kota Medan, pembahasan pada saat itu memang benar tentang evaluasi kinerja dan langsung di hadiri Ketua PD IPA Medan Itu Sendiri (berhubung beliau juga Pengurus PW IPA Sumut) yang memberikan kesaksian dan klarifikasi terkait hal hal apa saja yang dievaluasi, apa saja yang harus diperbaiki dan dilaksanakan kedepannya, hingga pada akhirnya rapat ditutup dengan tidak adanya melahirkan keputusan secara mufakat baik dari pimpinan dan pengurus PW IPA yang hadir, untuk pengambil alihan PD IPA Kota Medan,” tambah Hafizul.
Baca Juga : TKSK Bantah Pemutakhiran DTKS Sesuka Hati, Ketua Karang Taruna Kabupaten Sumenep : Potret Tak Tahu Diri
Hingga pada akhirnya, selang beberapa hari kemudian, Hafizul selaku Wakil Ketua II PW IPA Sumatera Utara dan beberapa pengurus lainnya dikejutkan dengan sebuah kebijakan yang diputuskan oleh Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah IPA Sumut tentang pengambil alihan kepengurusan PD IPA Kota Medan, Hafizul mengatakan ada beberapa hal yang mengganjal dari keputusan tersebut.
“Saya dan beberapa pengurus PW IPA Sumut merasa ada hal hal yang sangat mengganjal dari keputusan tersebut. Pertama, PD IPA Kota Medan diambil alih dikarenakan, disampaikan pada lampiran surat, point memperhatikan, di jelaskan bahwasanya PD IPA Kota Medan mencemarkan nama baik organisasi, terkait pemalsuan berkas administrasi Angkatan Putri Al Washliyah Kota Medan,” sambungnya.
“Sebenarnya, ini permasalahan pribadi Sahabat Bayu Rizki Nugraha Anshor dengan Angkatan Putri Al Washliyah Kota Medan, yang sudah saya klarifikasi langsung dengan Sahabat Bayu bahwasanya masalah ini sudah selesai. Kalau dilihat dari agenda rapat pleno yang tiba-tiba, di mana surat masuk kurang dari 3 jam dan pemanggilan ketua dan sekretaris PD IPA Kota Medan secara terpisah yang juga tiba-tiba yaitu kurang dari 12 jam dengan Agenda klarifikasi tentang evaluasi kinerja PD IPA Medan, disini tidak sinkron dengan yang tiba-tiba juga ada pengambil alihan ini, kenapa?” Tanyanya.
“Kalau kita lihat disini, ada upaya penarikan sebuah permasalahan, yang sebenarnya Ini permasalahan pribadi sahabat Bayu dengan Pengurus PD IPA Kota Medan, yang sebenarnya sudah selesai. Sehingga seolah-seolah menjadi sebuah permasalahan organisasi yang dilakukan oleh seluruh Pengurus PD IPA Kota Medan. Hingga pada akhirnya dapat saya simpulkan menjadi sebuah tuduhan kepada seluruh Pengurus PD IPA Kota Medan, yang membuat tidak kondusifnya para kader-kader dibadan PD IPA Medan itu sendiri,” tukasnya.
Baca Juga : Berbagai Elemen Kutuk Pemukulan Yang Dilakukan Polisi Sumenep Saat Aksi Demo GPDR
“Kedua, pengambil alihan PD IPA kota Medan tanpa adanya rapat pleno. Saya selaku Wakil Ketua II PW IPA Sumatera Utara beserta beberapa pengurus PW IPA Sumut lainnya merasa kecewa dengan keputusan ini, dimana kita di organisasi IPA ini, menjunjung tinggi azas musyawarah mufakat, yang mekanismenya sudah diatur dengan menggelar rapat pleno yang putusannya itu murni lahir dari kesepakatan para pengurus dan disaksikan langsung oleh pengurus yang hadir pada rapat tersebut. Saya pada saat itu tidak tau hal ini terjadi, tiba tiba-tiba muncul di status WhatsApp di hp saya. Yang saya lebih bingung lagi, Ketua PW IPA Sumut saat itu sedang tidak berada di Kota Medan, kenapa bisa ada tandatangan?” Katanyanya.
Hafizul juga mengungkapkan kesimpang – siurannya terhadap PW IPA Sumatera Utara selama ini didalam tubuh Kepengurusan PW IPA Sumut ini sudah lama dirasakan. Dengan adanya pengurus aktif yang dikeluarkan tanpa sebab, penonaktifan sahabat Putera Chairul Hady Siregar sebagai Sekretaris PW IPA Sumut yang katanya melanggar AD ART, dan menurutnya yang paling membingungkan lagi ialah, surat rapat pleno waktu itu ditandatangani oleh Ketua PW IPA Sumut dan Wakil Sekretaris I PW IPA Sumut.
Dirinya juga mengajak yang memiliki amanah jabatan, sama-sama ciptakan keteduhan, bukan kegaduhan, menciptakan kemufakatan bukan kemunafikan, sehingga kemaslahatan itu akan benar-benar sampai pada setiap insan pejuang terkhusus para kader Ikatan Pelajar Al Washliyah, yang masih dengan ikhlas sukarela merawat dan menghidupi organisasi yang tercinta tersebut.
Baca Juga : Korban Dishub Sumenep Pada Perluasan Bandara Trunojoyo Bertambah
“Maka dari itu, kami menilai pengambil alihan PD IPA Kota Medan cacat akan hukum dan administrasi yang ada, dikarenakan dalam pengambil alihan, tidak sesuai AD ART dan PO IPA. Terakhir menimbulkan paradigma dan permasalahan yang cukup besar di tengah-tengah kader IPA terkhusus di Kota Medan hari ini. Ujungnya saya menyimpulkan Ketua dan Sekretaris PW IPA Sumatera Utara Bersikap Otoriter dan bersifat arogansi dalam berorganisasi,” tutup Hafizul.