Okedaily.com, Sumenep – Menjadi petani pisang Cavendish mungkin masih terdengar awam bagi mayoritas Masyarakat Sumenep, yang lebih familiar dengan pertanian tembakau atau jagung. Padahal peluang terancam kaya menanti.
Seperti yang disampaikan oleh Roval Alanov petani pisang Cavendish di Sumenep, kepada Okedaily.com di lahan pertanian pisang Cavendish garapannya di Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (25/09).
Baca Juga : Wakil Bupati Bojonegoro Melaporkan Bupati Karena Tersinggung di Percakapan WhatsApp Group
Menurut Roval, bertani pisang Cavendish memiliki prospek yang menjanjikan keuntungan berlipat dalam tempo tak begitu lama. Sebagai perintis petani pisang Cavendish dirinya optimis banyak Masyarakat Sumenep yang akan tertarik untuk mengikuti jejaknya.
“Masih banyaknya lahan terbuka di daerah Sumenep serta modal yang tidak terlampau besar untuk sebuah usaha pertanian. Menjadikan petani pisang Cavendish sebuah pilihan profesi yang amat sangat patut dicoba oleh Masyarakat Sumenep,” katanya.
Masa panen pisang Cavendish untuk wilayah Sumenep, kata Roval, yang hanya dalam tempo tujuh bulan terhitung lebih cepat daripada daerah Jawa yang membutuhkan waktu delapan hingga sepuluh bulan.
“Pihak perusahaan menjelaskan, hal tersebut karena kandungan unsur hara dan pH tanah di Sumenep untuk pertanian pisang Cavendish yang jauh lebih baik daripada tanah di Jawa,” ungkap Roval.
Dijelaskan juga oleh Roval bahwa dirinya bekerjasama dengan pihak perusahaan mulai dari pengadaan bibit pisang Cavendish hingga jaminan pembelian hasil panen. Selain itu perusahaan juga rutin memberikan pendampingan bagi para petani.
Baca Juga : Jaksa Menolak Tim Bankum Polda Jatim Pada Persidangan Penganiayaan Jurnalis Tempo Nurhadi
“Masyarakat sekitar juga akan diberdayakan pada saat musim panen pisang Cavendish untuk proses penyortiran dan pengepakan di packing house,” tukasnya.
Sementara itu, Okedaily.com juga mewawancarai Sarifudin, pemuda Kepulauan Kangean yang juga mulai menekuni profesi petani pisang Cavendish, setelah mengetahui potensi profitnya.
“Awalnya saya diberikan informasi tentang pisang Cavendish dari Mas Roval. Setelah saya lihat dan pelajari ternyata keuntungannya menggiurkan, saya memberanikan diri untuk ikut menjadi petani pisang Cavendish juga,” ujarnya.
Kemudian Sarifuddin juga mengatakan, dirinya akan mempromosikan dan mengedukasi pemuda di Kepulauan Kangean agar berani menjadi petani pisang Cavendish agar bisa ikut terancam kaya.