OKEDAILY, JATIM – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau yang familiar disebut Menkopolhukam, Mahfud MD menggelar forum cangkruan bersama seluruh pimpinan strategis dan tokoh agama, serta Ormas se-Jawa Timur bertempat di Hotel Westin, Kota Surabaya.
Forum tersebut juga dihadiri oleh para pimpinan strategis pemerintahan di Jawa Timur mulai Gubernur, Kepala Daerah Bupati/Walikota, dan juga TNI dan Polri.
Mahfud MD menegaskan, bahwa forum ini sengaja dihelat untuk mewujudkan masyarakat yang tertib di tahun politik, pada pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.
“Saya memastikan bahwa pemerintah menyiapkan Pemilu 2024 dengan baik, dan akan dilakukan sesuai dengan kalender konsitusi. Tidak ada perpanjangan tidak ada penundaan,” tegasnya, Selasa (28/2).
Ia juga menyebut, bahwa pihaknya adalah salah satu yang bertanggung jawab untuk memastikan Pemilu terlaksana dengan baik. Oleh sebab itu, sengaja menginisiasi forum ini untuk menyatukan persepsi.
Selain itu, tujuan dari forum ini guna menyatukan langkah kedepan agar Pemilu terselenggara dengan tertib. Menurutnya, tertib adalah bagian dari program nasional yang merupakan wujud dari kerangka revolusi mental.
“Tertib itu istiqomah, sesuai tahapan. Maka itu yang juga kita gunakan agar Pemilu kedepan kita lakukan dengan tertib,” tandasnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan, Drs. Mohni, MM. yang juga hadir dalam kegiatan itu menyampaikan apresiasi kepada Menkopolhukam atas terselenggaranya acara cangkruan tersebut.
Mohni yang juga didampingi pejabat utama Pemkab Bangkalan seperti Kepala Diskominfo, Kepala Bakesbangpol, Kapolres Bangkalan dan juga tokoh agama lainnya menilai, acara tersebut sangat berperan besar untuk menciptakan ketertiban dalam pemilu mendatang.
“Terselenggaranya pemilu tahun 2024 mendatang juga ditentukan oleh kecerdasan dan ketertiban masyarakat kita. Saya yakin kalau semuanya bersatu dapat menciptakan Pemilu yang damai, aman dan tertib,” kata Mohni.
Mohni juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan media sosial maupun berita-berita hoaks. Namun, sambung dia, dalam Pemilu peran media juga cukup penting, khususnya dalam produksi konten yang mencerahkan dan tidak memicu pertikaian.
“Yang paling penting masyarakat untuk cerdas bermedia sosial dan tidak menyebarkan hoaks. Karena sekarang sudah zamannya serba canggih. Jadi tidak menutup kemungkinan berita hoaks bertebaran,” tandasnya. (*)