Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 325x300
Politik

Puan Maharani Sombong Jika Menjadi Pemimpin

Avatar of Okedaily
52
×

Puan Maharani Sombong Jika Menjadi Pemimpin

Sebarkan artikel ini
Puan Maharani Sombong Jika Menjadi Pemimpin
Puan Maharani dinilai Pengamat menunjukkan arogansi sebagai tokoh publik (c) Twitter Puan Maharani

JAKARTA – Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menyoroti komunikasi politik dari Ketua DPR, Puan Maharani yang dianggap arogan.

Sebelumnya, Puan Maharani diduga menyinggung salah satu gubernur yang tidak memberikan sambutan kepada dirinya ketika kunjungan ke daerah.

Dilansir Genpi.co, menurut Catur, ucapan itu cukup bisa menganggu pandangan publik kepada Puan Maharani sebagai Ketua DPR.

Baca Juga :  PPS Desa Tenonan Laksanakan Rapat Evaluasi Kerja Pantarlih

“Saya pikir komunikasi politik yang disampaikan Puan sebagai Ketua DPR menunjukkan ‘arogansi’ seorang tokoh publik,” ujar Catur, Sabtu (12/2).

Catur menjelaskan sebagai Ketua DPR, Puan Maharani seharusnya menyapa masyarakat dengan baik sebagaimana layaknya pengurus partai.

Baca Juga :  Selain Raja Hantu, Kali Ini Warga Bluto Laporkan Plt Bupati Sumenep ke Bawaslu

Namun, dia menganggap ucapan Puan Maharani bukan layaknya Ketua DPR, melainkan seorang presiden.

“Alih-alih menyapa masyarakat sebagai konstituen Partai, beliau (Puan) malah minta disambut pejabat di daerah, seolah dia Presiden,” jelasnya.

Selain itu, Catur menyinggung terkait ucapan itu layaknya konsep kekuasaan Jawa, yang mana menegaskan sifat yang ingin ditunjukkan Puan Maharani.

Baca Juga :  Elektabilitas Prabowo Teratas, Gus Yoga : Kami Siap Menjemput Kemenangan

Menurut dia, Puan Maharani ingin menegaskan dirinya ialah seorang yang sombong jika menjadi pemimpin.

“Apa yang dikomunikasikan Puan ini seolah menegaskan sikap ‘adigang, adigung, adiguna’, artinya mengandalkan, menyombongkan, membanggakan kebesaran dan kekuatannya,” tuturnya.

Ganjar-Puan Jalan Cerdas Rawat Elektabilitas
Politik

Jakarta – Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, menyatakan duet Ganjar Pranowo – Puan Maharani yang diusung sejumlah tokoh dan kader PDI Perjuangan merupakan solusi…