SUMENEP, OKEDAILY – Perempuan pada umumnya mempunyai risiko gangguan organ kelamin yang lebih tinggi. Salah satu dari gangguan tersebut adalah anatomi miss-v yang terekspos dan kondisinya relatif lembab memudahkan bakteri berkembang.
Dari pada mengeluh atau menceritakan gangguan organ kelamin ini pada sesama wanita, sangat penting sekali langsung berkonsultasi kepada ahlinya yakni dokter spesialis kelamin wanita.
Adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep tempat yang cocok bagi kaum hawa untuk melakukan konsultasi atau mempercayakan penanganan dalam pengobatan seperti penyakit keputihan pada miss-v yang dialami.
Tak tanggung, demi memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat terutama mengenai persoalan penyakit kewanitaan, RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep menyiapkan dua Dokter spesialis kulit kelamin yaitu dr. Susanti Rusmala Dewi, Sp.DV dan dr. Novia Indriyani Adisty, Sp.KK.
Kepada media okedaily.com, kedua dokter cantik spesialis kulit kelamin tersebut menjelaskan, bahwa keputihan atau yang lebih dikenal dalam bahasa medisnya fluor albus, leucorhea, white discharge, merupakan istilah keluarnya cairan dari vagina selain darah haid.
“Keputihan disebabkan oleh cairan atau lendir yang diproduksi dalam vagina dan leher rahim ini akan membawa sel-sel mati serta bakteri keluar dari vagina,” jelas dr. Susanti Rusmala Dewi, Sabtu, 27 April 2024.
Pada kesempatan kali ini, ia juga menjelaskan bahwa keputihan ada dua macam yaitu keputihan fisiologis dan abnormal (patologis). Menurutnya, keputihan fisiologis adalah kondisi normal yang terjadi akibat perubahan hormonal. Sedangkan keputihan abnormal (patologis) disebabkan oleh kondisi medis yang dialami wanita seperti infeksi bakteri, infeksi jamur atau parasit.
“Keputihan fisiologis dapat disebabkan oleh stress, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi dan haid, karena organ kelamin wanita dari struktur anatomi berdekatan letaknya dengan uretra sama anus, jadi berpotensi adanya bakteri,” jelasnya.
Maka apabila keputihan tersebut berbau anyir atau warnanya kuning putih keabuan, sambungnya, bisa dikatagorikan penyebabnya karena bakteri, sehingga penting untuk menjaga kebersihan vagina.
“Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur,” ucapnya.
Selain itu, kata dr. Susanti Rusmala Dewi, menghimbau perempuan Kota Keris agar tidak terlalu sering mengenakan pakaian yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), karena dampaknya akan menimbulkan keringat berlebihan sehingga memudahkan timbulnya jamur.
“Hal yang penting juga jangan membilas vagina dari arah anus ke arah depan vagina, apabila terjadi keputihan bisa memeriksakan ke poli kulit dan kelamin di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep,” tegasnya.
Sementara Kasi Informasi RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep, Erfin Sukayati, M.Kes. menjelaskan efek keputihan berlebihan pada wanita. “Selain vaginitis juga menandakan adanya gangguan pada saluran reproduksi seperti infeksi jamur, gonorheae, parasit, trikomoniasis,” ujarnya.
Ia pun berbagi tips atau cara untuk mencegah keputihan yang lumrah dialami perempuan terdapat 7 poin penting, diantarnya:
- Selalu menjaga kebersihan organ intim, baik setelah buang air kecil maupun setelah berhubungan badan dengan pasangan, hal ini penting untuk mencegah masuknya bakteri ke vagina,
- Menggunakan celana dalam yang tidak ketat dari bahan katun yang dapat membantu menjaga kelembaban vagina,
- Hindari menggunakan produk perawatan vagina yang mengandung parfum,
- Rutin mengganti pembalut selama menstruasi, tujuannya agar terhindar dari bakteri,
- Hindari seks bebas atau bergonta-ganti pasangan,
- Gunakan kondom ketika berhubungan seks, supaya tidak tertular penyakit seksual menular,
- Rutin melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Simak berita update kami langsung di ponsel anda melalui saluran OKEDAILY Channel, KLIK DISINI.