OKEDAILY, JATIM – Jember Fashion Carnaval atau JFC merupakan maha karya putra daerah yang digagas oleh Almarhum Dynand Fariz. Dengan ulet ia berhasil mengembangkan JFC menjadi karnaval terbesar di Indonesia.
Dalam perjalannya yang memasuki usia ke-20 tahun atau dua dekade itu, nampak pagar besi pembatas pengunjung JFC 2022 pada malam Grand Carnival yang dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno dan Gubernur Khofifah di Alun-alun Kota Jember, Minggu (7/8/2022).
Mungkin rakyat Jember masih banyak yang belum tahu, bahwa dalam pagelaran JFC tahun ini ada aliran atau penggunaan dana APBD Kabupaten Jember untuk penyelenggaraan karnaval tahunan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun okedaily.com, tahun ini panitia penyelenggara JFC 2022 mendapat dana hibah ratusan juta rupiah dari APBD Kabupaten Jember. Tentu hal itu sudah atas kesepakatan bersama DPRD Kabupaten Jember.
Selama ini, JFC pun dianggap sebagai ikon Kabupaten Jember yang berskala internasional sehingga DPRD Kabupaten Jember menyepakati untuk menganggarkan dana bantuan sebesar Rp250 juta.
Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, penyelenggara JFC 2022 masih menjual tiket terhadap pengunjung. Nominal yang dipatok variatif mulai dari harga 50-500 ribu rupiah, tergantung klas pertunjukannya.
Event tahunan yang menjadi andalan Kota Seribu Gumuk ini, selain bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya juga dirasa mampu membangkitkan gairah perekonomian. Dari itu JFC harus berkesinambungan.
Kendati demikian, sebagai penguasa pengucuran dana hibah untuk JFC 2022 merupakan kewenangan Bupati Jember. Tetapi amat disayangkan kucuran uang rakyat itu terkesan dihambur-hamburkan dengan adanya pembatas pagar besi yang membedakan antara pengunjung berbayar dan gratisan. The legacy is unprofessional commercial of JFC 2022.