SUMENEP – “Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.” Artinya segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan. Mungkin peribahasa tersebut dapat menggambarkan apa yang terjadi di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Rabu (9/2).
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Keris sejak siang hinga sore hari, mengakibatkan kejadian yang tak dapat terhindari pada salah satu ruangan rawat inap di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Intensitas hujan beserta angin yang tak seperti biasanya itu, membuat plafon yang terdapat di ruangan rawat inap bagi pasien bedah dan anak RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, ambrol pada Rabu sore.
Salah satu pasien yang tengah menjalani rawat inap di ruangan tepat, terjadi plafon ambruk, sempat mendengar suara bergemuruh dari atas langit-langit dan mengira sedang terjadi gempa bumi.
“Awalnya saya kira mau ada gempa bumi, ternyata atap yang rubuh,” ujar salah satu pasien yang berhasil keluar dengan selamat dari ruangan tersebut.
Pasien yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, pasien-pasien sempat panik awalnya. Tetapi kemudian berangsur hilang karena tanggapnya penanganan dari RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Beruntung, dalam kejadian yang tidak dapat disangka-sangka tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa dari 17 orang pasien yang dirawat di ruangan yang berada di lantai dua RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Seperti yang disampaikan Arman Endika Putra, Humas RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Ia menerangkan, kejadian ambruknya plafon ruang rawat inap itu berlangsung pada sore hari sekita jam 4-an dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya
“Pasien dirawat 17 orang 1 rencana pulang Alhamdulillah ndak ada korban jiwa,” jelas Arman Endika Putra, lewat WhatsApp, Rabu (9/2) petang.
Kini, lanjut Humas RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dari 17 pasien bedah dan pasien anak yang berada di ruangan yang atapnya ambrol telah dipindahkan ke ruangan lain. “Pasien dievakuasi ke ruang anyelir tepat dibawah,” sambungnya.
“Pihak RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan atas peristiwa ini,” tutup Arman Endika Putra.
Musibah robohnya plafon salah satu ruang rawat inap RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, tidak akan menjadi sesuatu yang buruk, tergantung bagaimana kita menyikapinya.