Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Sataretanan Gelar Halal Bihalal, Menegaskan Kembali Gagasan Sumenep Mandiri

Avatar of Okedaily
×

Sataretanan Gelar Halal Bihalal, Menegaskan Kembali Gagasan Sumenep Mandiri

Sebarkan artikel ini
Sataretanan Gelar Halal Bihalal, Menegaskan Kembali Gagasan Sumenep Mandiri
KH. Moh. Shalahuddin A Warits, M.Hum. memberikan sambutan di acara halal bihalal dan silaturahim Sataretanan Sumenep Berdaya. ©Okedaily.com/Basori

OKEDAILY, MADURA Yayasan Sataretanan Sumenep Berdaya menggelar halal bihalal dan silaturahim dengan mengusung tema “Menegaskan Kembali Gagasan Sumenep Mandiri” bersama KH. Moh. Shalahuddin A. Warits, M.Hum. di Hall C1 Sumenep, Minggu (14/5).

“Tema ini kita ambil dalam rangka mengingatkan diri sendiri dan banyak teman dan juga sebagian masyarakat Sumenep bahwa menjadi Kabupaten dengan status berkembang tidak bisa berlama-lama,” ujar Direktur Sataretanan Sumenep Berdaya, Ajimuddin.

Sebab hal tersebut menurut pria yang akrab disapa Aji, melihat dari segi sumber daya alam dan manusia Sumenep sudah waktunya naik kelas, minimal menjadi wilayah maju untuk selanjutnya mampu Mandiri.

Baca Juga :  Peringati 10 Muharram dan Tahun Baru Islam, NU Tanjungbumi Adakan Santunan Anak Yatim

“Kegiatan ini diadakan demi menjaga tali silaturahim dengan para masyarakat kita sendiri. Sebagai apapun kita, berbeda tugas ataupun jalan di hadapan kita, silaturahim itu harus kita jaga. Sebagaimana pesan moral Islam tentang The Power of Silaturahim,” kata Aji.

Selain itu, sambung Aji, halal bihalal ini juga sarana saling mengingatkan diri bahwa kita layak berdamai dengan segala keadaan. Peradaban dunia yang kian maju harus kita hadapi dengan kreativitas bersama, dengan kecerdasan serta cita-cita bersama.

Sataretanan Gelar Halal Bihalal, Menegaskan Kembali Gagasan Sumenep Mandiri

“Sudah bukan masanya untuk mencari-cari kelemahan orang-perorang yang sampai kapanpun tidak akan ada ujungnya,” tegas Aji.

Baca Juga :  Ipungnga Marsuk : BK DPRD Gugat Saja Kempalan ke Pengadilan

Disinggung apakah pertemuan tersebut adalah persiapan dalam rangka pemilihan umum kepala daerah 2024 mendatang, pihak memastikan bahwa acara ini tidak ada pembahasan politik praktis murni silaturahim.

“Jadi, silaturahim dan halal bihalal tidak dimaksudkan untuk kegiatan politik kekuasaan. Kami, Sataretanan Sumenep Berdaya tetap berada satu barisan dengan masyarakat Sumenep secara umum,” tukasnya.

Sementara itu, Ra Mamak sapaan karib KH. Shalahuddin A. Warits selaku pembina mengucapkan terimakasih yang mendalam, secara pribadi yang sebesar-besarnya beliau juga minta maaf karena kalah dalam kompetisi.

Baca Juga :  DPRD Sumenep Gelar Paripurna Penyampaian Hasil Pansus LKPJ Bupati Sumenep dan Reses

“Bahkan di dalam internal organisasi politik saya sendiri kalah. Tetapi sebagaimana dulu ketika saya membaca itu semua, saya tetap bersama sataretanan menemani perjuangan ini,” ucap Ra. Mamak, di sela-sela acara halal bihalal tersebut.

Dituturkan Ra Mamak, bahwa diawal-awal gerakan ini diinginkan, diinisiasi dimulai dari pembicaraan yang sederhana saat itu tentang pengalamannya di partai politik yang kebetulan menjadi pengurus sejak 2011. Kemudian juga pernah menjadi ketua yang ia ingat selesai di tahun 2021.

“Saya kemaren ketika bincang-bincang dengan rekan-rekan, sepertinya mengamini perkataan bahwa seorang politisi itu jangan berharap mendarat dengan mulus gitu, harus mendaratnya dengan keras dan itu sudah saya rasakan. Jadi tidak ada istilahnya berhenti dengan soft landing,” katanya, yang disambut kelakar tawa audien.

Baca Juga :  Jelang Hari Suci Nyepi, Pecalang dan Banser Kolaborasi Jaga Keamanan di Buleleng

Ia juga menyebut, gerakan sataretanan adalah politik untuk merebut Sumenep dengan kemauan baik, melalui wadah berfikir berkehendak dan berbuat baik. “Kita disini orang-orang yang sudah mampu berfikir, coba kita lihat politik pada hari ini,” sergahnya.

Menurut Ra Mamak, politik pada hari ini tidak lepas dari nasib legasi yang diusung oleh almarhum KH. Abdurrahman Wahid. Demokrasi bukan sesuatu yang bagus, tapi demokrasi adalah wasilah untuk menuju kebaikan bersama.

“Apa yang dimaksud dengan kebaikan bersama, ialah agar masyarakat umum bisa berpartisipasi di dalam penentuan kebijakan langsung. Coba kran demokratisasi ini tidak dibuka oleh gus dur,” ucap Ra Mamak.

Baca Juga :  Kiai Jabidin Gelar Konsolidasi dan Silaturrahim Minta Arahan Para Kiai

Dalam kesempatan tersebut banyak hal seputar Sumenep yang dibahas, mulai dari potensi ekonomi hingga pengalaman tour kepulauan, kata Ra Mamak, mungkin Raas perlu dikunjungi lagi karena Raas ini luar biasa dia punya kucing busok yang harus dilestarikan, dan seperti di kangean juga punya ayam bekisar.