Okedaily.com, Sumenep – Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Bagian ESDA (Energi dan Sumberdaya Alam), mengalokasikan miliaran rupiah guna penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) bagi buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau.
Dilansir dari kanal resmi Pemkab Sumenep, bahwa ada sekitar 8 ribuan buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau di Bumi Arya Wiraraja, akan segera menerima BLT yang bersumber dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) dipastikan penyalurannya sebelum akhir Nopember 2021.
Baca Juga : Lewat Batas Usia Menurut Permensos, TKSK Sapeken Harus Berhenti?
Moh. Sahlan, Kepala Bagian ESDA Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, melalui Kasubag Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Andy Suprapto, mengatakan bahwa besaran anggaran BLT DBHCHT bagi 8 ribuan orang itu mencapai 10 miliar rupiah.
“Jumlah penerima BLT itu terdiri dari 1.400-an buruh pabrik rokok dan sisanya sekitar 7.600-an orang adalah buruh tani atau buruh tani tembakau,” tuturnya, seperti dikutip dari sumenepkab.go.id, Jum’at (08/10) lalu.
Andy Suprapto, juga memaparkan terkait kesiapan anggaran BLT miliaran rupiah yang bersumber dari DBHCHT tersebut, bahwa pihaknya hanya tinggal merampungkan data penerima supaya tidak tumpang tindih.
Baca Juga : Soal Dugaan Bolos, Penjaga SDN 3 Pancor Tuding Kepala Sekolah Pilih Kasih
“Kami melakukan verifikasi ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial dan Dinas Pertanian, setelah itu pencairan,” paparnya.
Ia pun mengungkapkan, dari pagu yang ada masing-masing buruh pabrik dan tani tembakau akan menerima BLT DBHCHT sebesar 1,2 juta rupiah, karena mencakup ribuan penerima. Maka pencairannya bisa saja dilakukan bertahap. Tapi, ia menegaskan pada bulan depan akhir, sudah rampung secara keseluruhan.
Secara keseluruhan anggaran DBHCHT tahun 2021 di Kabupaten Sumenep mencapai Rp40,9 miliar, yang mengalir ke 6 OPD, meliputi Dinas Kesehatan, RSUD dr. H. Moh. Anwar, Disperindag, Dispertahortbun, Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Bagian Perekonomian dan Bagian ESDA.
Baca Juga : Dinas Pendidikan Sumenep Tak Berdaya, Kepala SMPN 2 Ra’as : Saya Bisa Remote Dari Asta
“Untuk Bagian ESDA sendiri memiliki dua kegiatan yakni, monitoring dan evaluasi ke 6 OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red) dan penyaluran BLT DBHCHT,” tukasnya.
Sehubungan dengan adanya program BLT DBHCHT ini, mendapat atensi aktivis GARIS (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu) R. Faldi Aditya, mengatakan proses penyaluran BLT DBHCHT ini harus tetap dikawal. Seperti yang diketahui, bahwa Dinas Sosial menjadi salah satu OPD yang ikut serta menyalurkan bantuan tersebut.
“Sebagaimana kita ketahui selama ini dengan banyaknya bantuan-bantuan yang melalui Dinas Sosial kurang tepat sasaran. Jadi jangan sampai program yang luar biasa ini dirusak oleh ulah anak buah Pak Bupati yang tidak siap untuk melayani.” Ujarnya, Senin (11/10).
Baca Juga : SPBU 5469402 Pamolokan Baru Mengurus IMB?
R. Faldi Aditya menambahkan, “Kami dari GARIS sangat mengapresiasi, satu yang sangat kami sayangkan, Ketua kami Almarhum Kanda Supardi, tidak sempat menyaksikan ini, karena sebenarnya ini juga menjadi cita-cita ketua kami, agar bagaimana DBHCHT ini bisa dirasakan dan dinikmati langsung oleh masyarakat,” Tandasnya.
Alhamdulillah Sumenep Melayani, imbuh Bang Aldi sapaan akrabnya, akhirnya sudah mulai menunjukkan melayaninya, dengan dialokasikan DBHCHT untuk BLT bagi buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau di Kota Keris.
Baca Juga : Pajak Reklame Diduga Bocor, BPPKAD Sumenep Berikan Klarifikasi
“Kami harap ada lagi reformasi-reformasi melayani lainnya dari Bupati muda kita Achmad Fauzi, sehingga tercapai niat luhurnya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Sumenep” Tutupnya.