JAKARTA – Sejumlah kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bangkalan yang melakukan penyegelan Sekretariat PB PMII di Jakarta pusat sejak, Rabu (24/5), tak kunjung ditemui oleh Abdullah Syukri selaku ketua umum.
Nur Hasan selaku Ketua Komisariat PMII Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Modung Bangkalan, menyampaikan kepada wartawan bahwasanya Ketua Umum PB PMII pengecut, Jumat (26/5).
Mereka bertahan di Jakarta hanya untuk menunggu kehadiran Ketum PB PMII untuk menemui langsung para kader PMII Bangkalan. yang mempersoalkan tindakan Inkonstitusional yang dilakukan oleh PB PMII terhadap PMII yang ada di Kabupaten ujung barat pulau Madura itu.
“Tapi sampai saat ini Ketum PB PMII tidak kunjung hadir menemui kami. Maka dengan ketidakhadirannya, kami para kader PMII Bangkalan menganggap Abdullah Syukri yang pengecut,” kata pria yang karib disapa Hasan tersebut.
Dengan tekad kuat, para kader PMII Bangkalan menolak untuk pulang dan terus menyegel Sekretariat PB PMII yang berlokasi di Jakarta pusat tersebut, sampai bertemu langsung dengan Ketum PB PMII, Abdullah Syukri.
“Kami tidak akan pergi kemanapun jika Ketum masih belum menemui, kami hanya menginginkan dia bertemu kami langsung untuk menyelesaikan masalah yang melecehkan PKC PMII Jawa Timur,” tegas Hasan.
Kader PMII Bangkalan berharap Ketum Abdullah Syukri segera menemui masa aksi untuk segera menyelesaikan permasalah yang terjadi, agar tidak menjadi preseden buruk selama kepemimpinannya.
Adapun maksud penyegelan yang dilakukan PMII Bangkalan tersebut adalah mempermasalahkan tentang SK Bodong, yang diketahui tanpa ditandatangani oleh Sekjen PB PMII, dan juga tanpa rekomendasi dari PKC PMII Jatim. Hingga berita ini diterbitkan Okedaily.com belum berhasil mendapatkan keterangan resmi pihak PB PMII.