OKEDAILY, BALI – Pada hari kedua dialog Forum Religion Twenty (R20) menghadirkan sejumlah pembicara tokoh internasional. Salah satunya adalah tokoh Muslim Indonesia yang juga Ketua Lakpesdam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Ulil Abshar Abdallah.
Mengawali materinya, Ulil Abshar menceritakan tentang gagasan dialog lintas agama yang telah diwacanakan oleh Presiden Indonesia ke-4 yang juga mantan Ketua Umum PBNU, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sejak tahun 1970-an. Di tahun itu, Gus Dur pernah diundang memberikan kuliah di sebuah Seminari di Malang, Jawa Timur.
“Gus Dur waktu itu masih muda dan beliau menerima undangan tersebut, jadi beliau mengunjungi seminari Kristen disitu dan memberikan kuliah soal Islam,” kata Ulil Abshar, di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Badung, Kamis (3/11).
Baca Juga : Kyai Afif : NU Bertanggung Jawab Mengawal Perdamaian Dunia
Kunjungan Gus Dur tersebut menimbulkan kontroversi. Ulama-ulama tradisional sangat keberatan dengan kedatangannya mengisi kuliah di Seminari Kristen. Sebab memang ketika itu belum dikenal dialog antar agama.
Namun Gus Dur terus menyuarakan dialog antar agama sehingga dia kemudian disebut sebagai salah satu ikon dan simbol interfaith. Setelah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dan kemudian Presiden Indonesia, Gus Dur lalu menginisiasi dengan berbagai dialog lintas agama.
“Gus Dur salah satu pemikir intelektual dan ulama bertanggung jawab untuk menggandakan serangkaian dialog lintas agama,” papar Ulil Abshar.
Baca Juga : Catatan Jurnalis Trotoar, SK Bupati Sumenep Tentang DPKS Tak Ubahnya Bungkus Kacang
Maka, lanjut Ulil, Forum Religion Twenty (R20) yang diinisiasi oleh Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, saat ini adalah sebuah revolusi yang terjadi sejak 1970-an sampai 2022 hari ini.
Hari ini, sambung Ulil, NU menginisiasi forum yang sangat ambisius ini untuk menyatukan semua pemuka agama dari tradisi agama yang berbeda untuk sama-sama duduk di tanah dewata ini.
Bisa Anda bayangkan perjalanan dari tahun 70-an hingga 2022. Perjalanan dari Gus Dur karena dulu ia dikritik karena seminari, sampai hari ini, organsiasi dan ulama yang sama, dan hari ini kita bisa saksikan forum ini (R20). Saya ingin katakan ini adalah sebuah revolusi yang terjadi sejak 70an sampai 2022,” terang Ulil.
Baca Juga : Belanja Jasa Tenaga Kebersihan Pemkab Probolinggo TA 2021 Tidak Sesuai Ketentuan?
Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 2-3 November 2022.
Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua. ***