Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 325x300
Berita

De Gadjah Kunjungi Warga Kanorayang Nusa Penida, Harapkan Kepastian dan Keadilan

Avatar of Okedaily
×

De Gadjah Kunjungi Warga Kanorayang Nusa Penida, Harapkan Kepastian dan Keadilan

Sebarkan artikel ini
IMG 20250608 WA00301
De Gadjah saat memberikan bantuan ke warga Sental Kangin yang terkena sanksi adat Kanoryang yang diungsikan ke SKB, Banjarangkan, Klungkung, 7/6/2025
Example 325x300

OkeDaily.comKetua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya atau yang akrab disapa De Gadjah mengunjungi 35 warga Banjar Sental Kangin, Nusa Penida yang hingga kini berstatus kanorayang atau sanksi adat dan diusir dari kampung halamannya.

De Gadjah mendatangi lokasi pengungsian mereka di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jalan Raya Banjarangkan, Tusan, Klungkung, Bali, pada Sabtu (7/6/2025).

Pasang Iklan Anda Disini
Example 325x300

Sejak 21 Maret lalu, ketujuh KK yang berjumlah 35 jiwa, terdiri dari 7 anak-anak, lansia, hingga perempuan, terpaksa meninggalkan rumah dan tanah leluhur mereka akibat perselisihan antar warga yang belum terselesaikan.

Selama dua bulan lebih, mereka bertahan di tempat penampungan sementara dengan segala keterbatasan.

Baca Juga :  Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

De Gadjah hadir tidak hanya memberikan dukungan moril, tetapi juga bantuan berupa kursi roda, tongkat, alat-alat sanitasi bagi lansia, serta kebutuhan pokok. Ia menyatakan keprihatinannya atas situasi ini dan berharap persoalan segera tuntas.

“Saya berharap bapak ibu di sini tetap sabar, berdoa agar masalah ini cepat selesai dan bisa kembali ke rumah masing-masing,” ujar De Gadjah di hadapan warga.

Perwakilan warga, Made Sudiarta menyampaikan terima kasih atas perhatian tersebut. “Kami warga di sini berterima kasih banyak kepada beliau karena telah berkenan hadir untuk melihat keadaan kami di sini memberikan bantuan beserta jajaran DPRD dan Gerindra Klungkung,” katanya.

Baca Juga :  De Gadjah Melayat ke Rumah Duka I Wayan Tang, Ayahanda I Wayan Disel

Selama mengungsi, kebutuhan konsumsi memang ditangani Dinas Sosial, namun anak-anak masih mengalami trauma. Mereka sulit bergerak bebas dan bahkan terpaksa mendaftar sekolah sementara di dekat lokasi penampungan.

“Kami juga merasa khawatir karena terbatasnya ruang gerak dan tidak bisa kerja secara leluasa,” ujarnya.

Terkait kepastian kapan bisa kembali belum ada, karena hingga saat ini keputusan dari pihak terkait, termasuk Bupati Klungkung, belum turun.

Sudiarta menegaskan, sejak awal pihaknya tidak pernah melanggar adat. Permasalahan bermula dari persoalan pemanfaatan tanah negara untuk usaha, yang sebenarnya di luar ranah adat.

Namun keputusan sepihak dari bendesa adat menyebabkan mereka dinyatakan kanorayang, sesuatu yang dinilai warga tidak adil.

Baca Juga :  De Gadjah Berbagi Puluhan Kambing di Hari Raya Idul Adha

“Kami hanya ingin kepastian keamanan dari aparat hukum. Karena selama ini kejadian yang membuat anak-anak trauma itu yang jadi beban kami,” ujar Putu Suardika, warga lainnya.

Warga pun menolak jika dipindah ke tempat lain, karena di sana merupakan tanah leluhur mereka sejak sebelum Indonesia merdeka. “Orang tua kami pendiri banjar itu. Kami tidak mau pindah, hanya ingin jaminan keamanan dan bisa pulang,” tambahnya.

De Gadjah berjanji akan terus mendorong agar permasalahan ini mendapat perhatian serius dari pihak berwenang, sekaligus mencari jalan keluar terbaik agar warga bisa kembali ke rumah masing-masing dengan tenang dan aman.

Example 325x300
Example floating
Example 325x300
Example 325x300
Example 325x300