Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 325x300
Ekonomi Bisnis

Cegah Inflasi Daerah, Pemkab Sumenep Kendalikan Harga Cabai

Avatar of Okedaily
×

Cegah Inflasi Daerah, Pemkab Sumenep Kendalikan Harga Cabai

Sebarkan artikel ini
Cegah Inflasi Daerah, Pemkab Sumenep Kendalikan Harga Cabai
Sekda Edy bersama dengan TIPD infeksi pasar baru Anom Sumenep. ©Okedaily.com/Istimewa

OkeDaily.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, terus berupaya mengendalikan lonjakan harga cabai guna menekan inflasi daerah. Upaya tersebut salah satunya dilakukan dengan pemantauan harga di pasar tradisional.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Edy Rasyadi, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) turun langsung ke Pasar Anom Baru Sumenep untuk mengecek kondisi harga cabai pada Jumat, 10 Januari 2025.

Pasang Iklan Anda Disini
Example 325x300
Baca Juga :  Melalui DBHCHT, RSUD Moh. Anwar Tingkatkan Fasilitas Kesehatan Standar Nasional

Ada Program Bantuan Bibit dan Pupuk

Sekda Edy mengungkapkan bahwa pada akhir 2024, Bupati Sumenep telah mencanangkan program bantuan bibit dan pupuk cabai untuk mengantisipasi kenaikan harga yang lebih tinggi di awal tahun ini.

“Program ini memiliki tujuan untuk mendukung pembibitan dan pemupukan cabai rawit, yang disebar di seluruh desa di wilayah perkotaan,” ujarnya kepada awak media.

Ia berharap program tersebut dapat meningkatkan produktivitas petani serta membantu menstabilkan harga cabai saat musim panen tiba. “Dengan adanya panen yang lebih baik, harga cabai diharapkan bisa lebih stabil,” tambahnya.

Baca Juga :  Layanan IGD RSUD Moh Anwar Sumenep Prioritaskan Pasien Ikut Program UHC

Harga Cabai Sentuh Seratus Ribuan per Kilogram

Berdasarkan hasil pemantauan TPID di Pasar Anom Baru, harga cabai rawit merah saat ini berkisar antara senilai Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.

“Lonjakan harga ini dipengaruhi oleh kondisi cabai di Sumenep yang belum memasuki masa panen. Semoga dalam waktu dekat panen bisa segera berlangsung agar harga kembali stabil,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia juga mengimbau para pedagang untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar dengan memanfaatkan kelangkaan cabai saat ini.

Baca Juga :  RSUD Moh Anwar Sumenep Pastikan UHC Jangkau Pasien Kemoterapi

“Kami berharap para pedagang tidak memainkan harga, agar masyarakat tidak semakin terbebani dan stabilitas harga cabai tetap terjaga,” tegasnya.

Fluktuasi Harga Cabai Masih Dinilai Wajar

Disebutkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Joko Santoso, bahwa harga cabai memang cenderung fluktuatif. Salah satu penyebab lonjakan harga saat ini adalah pasokan yang masih bergantung terhadap daerah lain.

“Jika Sumenep bisa mempercepat panen petani lokal dan mendistribusikan hasilnya dengan baik, maka harga bisa lebih terkendali,” ujarnya.

Baca Juga :  Kegiatan CSR selama tahun 2020-2021 PT PAL

Berdasarkan data BPS, kenaikan harga cabai hingga Rp100 ribu per kilogram bukan hal baru, tetapi juga terjadi hampir setiap tahun. “Kebetulan saat ini kenaikan harga di awal tahun. Cabai memang komoditas strategis yang sangat dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.

Ia pun menegaskan bahwa fluktuasi harga cabai merupakan dinamika biasa dalam laju inflasi daerah. “Berdasarkan pantauan kami, harga cabai nantinya akan mengalami penurunan signifikan di waktu tertentu. Oleh karena itu, lonjakan saat ini masih dalam batas wajar saja,” pungkasnya.

Example 325x300
Example floating
Example 325x300