Sumenep – Keberadaan Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) Periode 2021-2026 yang disoal karena dinilai cacat hukum, membuat mantan Plt Kadisdik Sumenep, Moh. Iksan, kebakaran jenggot diberbagai platform media online.
Insiden tersebut tidak lantas direspon reaktif Sekretaris Komisi IV DPRD Sumenep, Abu Hasan, S.H. yang menjadi sasaran tembak Moh. Iksan selaku perwakilan Pemerintah Kabupaten Sumenep atas nama Panitia Pelaksana (Panpel) Rekrutmen DPKS waktu itu.
Sesuai yang sampaikan Abu Hasan kepada Okedailycom bahwa, sewaktu rapat koordinasi pihaknya juga mengundang Kabag Hukum karena ini permasalahan hukum. Turut diundang dalam forum tersebut mantan Plt Kadisdik Sumenep.
Bahkan Abu Hasan, juga mengaku bahwa tidak serta merta Komisi IV DPRD Sumenep dengan segala kewenangannya, tidak memperhatikan sisi hukum dari persoalan ini.
Pertanyaannya, kenapa mantan Plt. Kadisdik (Moh. Iksan, red) pada waktu itu diundang? karena memang permasalahannya terletak pada proses seleksi DPKS periode 2021-2026 yang cacat hukum.
“Jadi beliaunya (mantan Plt. Kadisdik, red) dengan rasa yang kurang sadar saya lihat, dan kurang sopan, oleh temen-temen sebenarnya sudah diusir dari ruangan. Cuma saya masih menghargai beliau, atas dasar kemanusiaan,” tutur Abu Hasan.
Hanya kebetulan Pansel DPKS itu posisinya ada di Disdik yang sekarang keberadaannya berubah. Maka atas pertimbangan itu juga kata Abu Hasan, akhirnya temen-temen menyadari dan mantan Plt. Kadisdik Sumenep diijinkan untuk mengikuti rapat.
“Saya sampaikan tidak usah keluar karena memang surat yang dikirim itu kita tujukan kepada Pansel yang di dalamnya ada Pak Iksan,” ucapnya, Jum’at (21/1/22), di ruangan Komisi IV DPRD Sumenep.
Tentu tidaklah penting bagi Abu Hasan untuk menanggapi ocehan mantan Plt Kadisdik Sumenep. “Saya tidak penting untuk merespon itu, tapi semestinya seorang pejabat negara yo mbok lebih sopan lah, ini karena bagian dari jati diri kita mas,” ujar Politisi dari Partai yang dibesarkan Gus Dur itu.
Walau kenyataannya, kata Abu Hasan, “saya juga menjadi kurang tertarik melihat gaya dan sikapnya Pak Iksan ini, dengan arogansi yang beliau lakukan di beberapa media,” sesal Wakil Rakyat Sumenep dari Dapil 6 tersebut.
Ketika hari ini, kita mengeluarkan pembicaraan yang menyakiti siapapun, itu melekat karena apa yang kita dengar. “Jadi saya kira, kita lebih baik hati-hati lah, saling menghargai. Bukan berarti saya juga tidak bisa melakukan hal seperti itu, tapi saya berfikir karena sifat melukai orang lain itu sama dengan menyakiti diri sendiri,” pungkas pria asli Kepulauan Kangean itu.