OKEDAILY, MADURA – Berbicara Pulau Madura tak hanya populer dengan budaya lokal karapan sapi. Tradisi lainnya yang tak kalah menarik adalah karapan kambing. Lomba adu kecepatan ini juga merupakan warisan turun-temurun yang harus terus dijaga kelestariannya.
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, bekerja sama dengan Paguyuban Karapan Kambing Sumenep memasukkan program tersebut ke dalam kalender event 2023 yang bertajuk Masa Kejayaan Sumenep.
Direncanakan, perlombaan itu akan digelar di Lapangan Tanjung Kecamatan Saronggi, pada Minggu (12/3). Dari kabar yang diterima redaksi okedaily.com, puluhan pemilik karapan kambing di Pulau Madura yang mendaftar untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.
Bahkan tradisi lokal itu, juga akan dimeriahkan peserta karapan kambing dari luar Madura yang sudah menyatakan ikut berpartisipasi dalam event tersebut. Namun demikian, panitia hanya mematok target 72 peserta yang bisa mengikuti.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata atau disingkat Disbudporapar Kabupaten Sumenep, Mohammad Iksan mengatakan, bahwa event karapan kambing tidak ada kriteria khusus dari jenis kambing yang digunakan.
“Sebanyak 72 peserta akan mengikuti karapan kambing yang masuk final dari babak penyisihan sebelumnya, dan ini Karapan Kambing bagian dari rangkaian kegiatan kalender Sumenep tahun 2023,” jelasnya, Sabtu (11/3).
Diharapkan, kegiatan karapan kambing mampu menjadi wisata lokal khas Sumenep yang akan menarik minat wisatawan lokal, wisatawan domistik maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Kota Keris ini.
“Disisi lain dari kegiatan karapan Kambing, diharapkan bisa mengembangkan produk lokal UMKM. Untuk itu, mengajak seluruh warga untuk hadir memeriahkan acara karapan Kambing, tentunya dengan hadiah pemenang yang akan disiapkan 6 unit sepeda motor,” harapnya.
Disebutkan, bahwa ada tiga event sekaligus yang akan digelar, pada hari Minggu 12 Maret 2023 esok, yakni lomba burung puter Piala Bupati Sumenep yang berlokasi di Desa Parsanga, pukul 08.30 WIB. Sedangkan karapan kambing, pada pukul 10.00 WIB, dan Dragbike di Jalan Lingkar Barat, tepat Pukul 12.00 WIB.
Menurut mantan Kapala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep itu, event tersebut merupakan kolaborasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) yaitu Disbudporapar, BPBD, DKPP, Pemerintah Kecamatan Bluto dan Pemerintah Kecamatan Saronggi selaku tuan rumah.
Sementara hal senada diungkapkan Ketua paguyuban karapan kambing Sumenep, H. Yadik bahwa pihaknya senantiasa berupaya untuk melestarikan budaya lokal tersebut agar tetap terjaga kelestariannya.
“Kegiatan karapan kambing juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara sesama penggemar karapan kambing dan masyarakat lainnya,” tegasnya.
Masih kata H. Yadik, pihaknya sangat berterimakasih kepada Pemkab Sumenep, terutama Bupati Achmad Fauzi karena sudah mendukung penuh even Karapan Kambing tersebut.
“Kami akan selalu siap untuk menyukseskan rangkaian kalender event yang digagas oleh Bupati Fauzi tahun ini, dan yang akan datang,” tandasnya.
Untuk diketahui, karapan kambing ini mirip dengan karapan sapi. Perbedaannya, orang yang menjadi joki atau yang mengendalikan kambing berlari di belakang hewan tersebut. Sementara karapan sapi, si joki berdiri di atas alat yang menghubungkan dengan sepasang sapi.