OkeDaily.com – Sebanyak 195 desa dari total 330 desa di Kabupaten Sumenep, Madura, telah mencairkan Dana Desa (DD) tahap pertama. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan di tingkat desa.
Pencairan Dana Desa ini diharapkan dapat digunakan untuk berbagai program, seperti pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan ekonomi desa.
Salah satu fokus utamanya, adalah pembangunan jalan yang berbasis padat karya agar masyarakat bisa ikut bekerja, dan perputaran ekonomi desa semakin baik.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, menegaskan bahwa pembangunan jalan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.
“Kalau pembangunan jalan ini berbasis padat karya, berarti masyarakat bisa ikut bekerja. Uang berputar, ekonomi membaik, dan daya beli masyarakat meningkat,” ujar Anwar, kerap disapa, saat ditemui di ruang kerjanya.
Selain pembangunan infrastruktur, Anwar juga menekankan bahwa Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau lebih familiar disebut BLT DD, ialah untuk masyarakat miskin yang akan dibayarkan sekaligus tiga bulan di bulan puasa ini.
“Kami sudah memerintahkan kepada semua kepala desa agar BLT DD untuk Januari, Februari, dan Maret dibayarkan langsung tanpa dicicil,” tegasnya.
Adapun dampak dari kebijakan pembayaran BLT DD tiga bulan sekaligus, sambung Anwar, bertujuan untuk memberikan kelonggaran bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadan.
“Masyarakat yang menerima bantuan ini bisa lebih tenang dalam mencukupi kebutuhan selama bulan suci,” tambah Anwar.
Lebih lanjut, Anwar menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan pencairan Dana Desa tahap pertama tersebut dapat diselesaikan pada pertengahan bulan ini.
“Dengan begitu, desa bisa segera melaksanakan program-program pembangunan, dan BLT DD bisa langsung disalurkan sesuai jadwal,” pungkasnya.
Kendati demikian, pencairan Dana Desa di Kota Keris sebutan lain Kabupaten Sumenep membawa angin segar bagi pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan kebijakan pembayaran BLT DD tiga bulan sekaligus, pemerintah daerah berharap daya beli masyarakat di desa meningkat, terutama di bulan suci Ramadan.