Sumenep – Tanpa memperdulikan pandangan orang sekitarnya Melly Sufianti, anggota dewan dari Komisi II DPRD Sumenep, terlihat duduk ngedeprok di pinggir trotoar dengan santainya sambil membeli panganan urap-urap kesukaannya, pada Minggu pagi (16/01).
Di tengah padatnya rutinitas sebagai perwakilan masyarakat Sumenep di DPRD Sumenep, Melly Sufianti ternyata pelanggan setia urap-urap yang dijajakan oleh Bu Atimah di depan Stadion Karapan Sapi Giling, Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Sambil menikmati urap-urap kaki lima, terlihat Srikandi DPRD Sumenep berbincang ringan dan sesekali melepaskan tawanya ketika mendengar candaan Bu Atimah. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat jarang diperlihatkan wakil rakyat, kecuali menjelang pemilu ketika dibutuhkan suaranya.
Dalam perbincangannya dengan awak media, anggota DPRD Sumenep dari Fraksi Hanura itu mengaku sejak lama berlangganan urap-urap Bu Timah. “Saya memang dari dulu langganan urap-urap Bu Atimah. Selain enak rasanya, harganya itu ramah di kantong,” candanya.
Walaupun statusnya kini sebagai anggota dewan yang terhormat, Melly merasa itu hanya semua hanya titipan. Ia juga merasa harus banyak-banyak bersyukur serta berbagi kepada sesama. Salah satunya, dengan tidak meninggalkan kebiasaannya jajan urap-urap dari pedagang kecil seperti Bu Timah.
Menurut Melly, dalam kondisi pandemi Covid19 yang masih belum jelas kapan berakhirnya seperti sekarang, Pemerintah Kabupaten Sumenep harus dapat sering-sering melihat langsung kondisi ekonomi masyarakat di bawah, memastikan kegiatan usaha skala kecil tetap berlangsung demi percepatan pemulihan ekonomi.
“Bu Atimah ini, salah satu pedagang dari banyak pedagang keci di Sumenep, yang terkadang hanya bergantung kepada hasil dagangannya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Coba bayangkan, ketika jualannya tidak laku dan ada kebutuhan yang harus dipenuhi di rumahnya,” tutur Melly dengan raut wajah sedih.
Srikandi Politik Partai Hanura yang tengah mengambil program Magister Administrasi Publik di kota Malang itu mengingatkan, Pemkab Sumenep bisa menyediakan terobosan dalam membantu ekonomi para pedagang kecil, tidak cukup hanya bergantung ke bantuan dari pemerintah pusat.
“Kekhawatiran saya masih ada pedagang kecil yang tidak tersentuh bantuan sama sekali. Kita di Komisi II DPRD Sumenep akan coba mengevaluasi bantuan bagi pedagang kecil seperti Bu Atimah. Sebetulnya bisa melalui program Bank BPRS, bantu do’a saja semoga kita dapat memperjuangkan,” harapnya.
Keberadaan Sentra PKL di Pasar Bengkal, tempat menampung para pedagang kaki lima juga tak luput dari perhatian Melly. Dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep dapat menata ulang tempat tersebut agar lebih nyaman dan menarik.
“Pemkab Sumenep harus bisa menjadikan Sentra PKL di Pasar Bengkal ikon kuliner Kota Keris. Sementara ini penataan dan fasilitasnya masih kurang layak. Jika dikelola dengan profesional dan maksimal tentunya PAD Sumenep juga terbantu,” tutup Srikandi Politik Komisi II DPRD Sumenep tersebut.