Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 325x300
Daerah

Alternatif Pemuda Daulat Probolinggo Menolak UU TNI, Tak Ingin Orde Baru Terulang

Avatar of Okedaily
×

Alternatif Pemuda Daulat Probolinggo Menolak UU TNI, Tak Ingin Orde Baru Terulang

Sebarkan artikel ini
Alternatif Pemuda Daulat Probolinggo Menolak UU TNI, Tak Ingin Orde Baru Terulang
Sesi diskusi film republik rente dan UU TNI. ©Okedaily.com/Andrean

OkeDaily.com Alternatif Pemuda Daulat Probolinggo menggelar konsolidasi pernyataan sikap, pada Senin (24/3) malam. Mereka menolak Undang-Undang (UU) TNI yang telah disahkan, karena tidak ingin memoar politik orde baru terulang.

Konsolidasi yang diikuti sekitar 70 pemuda itu, digeber di Kedai ANT Kota Probolinggo, sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka berdiskusi seputar UU TNI dan menonton film ‘Bloody Nickle Republik Rente’, menggelar festival poster hingga menyatakan sikap.

Pasang Iklan Anda Disini
Example 325x300

Dalam pernyataannya, kelompok pemuda tersebut menyoroti berbagai aspek yang mereka anggap perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Juga :  Selain Pemilik Konten, TV Kabel Sumenep Diduga Ikut Rugikan PLN

Ditegaskan oleh mereka perlunya kejelasan regulasi dalam revisi UU TNI, agar tidak membuka celah bagi kebangkitan kembali dwi fungsi ABRI seperti pada era orde baru.

Bahkan, pasal-pasal yang dinilai dapat merampas ruang-ruang sipil di berbagai sektor, juga tak luput dari penolakan mereka.

“Kami mengecam segala bentuk represifitas yang dilakukan aparat terhadap kawan-kawan yang sedang berjuang di daerah masing-masing,” tegas mereka dalam pernyataan tersebut.

Selain itu, kelompok pemuda ini juga mendesak pemerintah untuk lebih transparan dalam pengambilan kebijakan serta menghindari keputusan yang berpotensi menyebabkan ketimpangan sosial.

Baca Juga :  Prosesi I'lan XI, Muhammad Al-Fayyadl: Ekspresi Syukur dalam Proses Belajar

Oleh karenanya, mereka menuntut agar pemerintah lebih terbuka terhadap ekspresi rakyat sipil, dan tidak melakukan intervensi atau pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi.

“Komunikasi politik antara pemerintah dan rakyat sipil harus diperbaiki, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat,” tambah mereka.

Sementara itu diungkapkan koordinator acara, Mustofa, bahwa tujuan konsolidasi tersebut ialah untuk menolak UU TNI yang telah disahkan.

“Jangan sampai pasal-pasal yang berpotensi mengembalikan orde baru itu masih dipakai, harusnya dihapus. Atau berpotensi menyebabkan ketimpangan sosial. Regulasinya juga harus diperjelas,” ujarnya.

Baca Juga :  Anggota DPRD Fraksi PAN Sosialisasi Perda No.4 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Kota Medan

Adapun pasal yang dimaksud Mustofa, yakni pasal krusial yang berpotensi mirip dengan gagasan dwi fungsi ABRI saat orde baru. “Kami minta pulangkan TNI ke Barak. Jangan sampai memoar politik orde baru terulang,” katanya.

Selain itu, melalui Alternatif Pemuda Daulat ini Pemuda Kota dan Kabupaten Probolinggo bisa menyalurkan keresahan mereka. “Tadi selain berdiskusi kita juga mengadakan festival poster, isinya keresahan pemuda,” tuturnya.

Ia berharap, dengan adanya konsolidasi, setidaknya ada sikap penolakan terhadap UU TNI yang telah disahkan.

Example 325x300
Example floating
Peran Perempuan Pesisir sebagai agent of change
Daerah

Ngaji sosial dan gender yang mengangkat kehidupan masyarakat pesisir ini berjudul “Perempuan Pesisir sebagai agent of Change”, judul tersebut dipaparluaskan oleh Mbak Faiq sebagai narasumber tunggal kali ini.