Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Ibu Si Gadis Yatim Pulau Sapudi, Ditemukan Meninggal di Pesisir Laut Sonok

Avatar of Okedaily
84
×

Ibu Si Gadis Yatim Pulau Sapudi, Ditemukan Meninggal di Pesisir Laut Sonok

Sebarkan artikel ini
Ibu Si Gadis Yatim Pulau Sapudi, Ditemukan Meninggal di Pesisir Laut Sonok

Sumenep – Masyarakat Pulau Sapudi Sumenep digegerkan oleh penemuan mayat perempuan di pinggir Pantai Paseser Desa Sonok Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kamis, (16/12).

Dari pantauan awak media, perempuan tersebut sudah ditemukan tergeletak di pinggir pantai dekat lapangan sepak bola Sonok Paseser.

Setelah ditelusuri, perempuan itu bernama Suliya, warga Dusun Panjalinan, Desa Gendang Barat Kecamatan Gayam, Kepulauan Sapudi, Sumenep.

Menurut salah satu warga Sonok yang enggan disebutkan namanya, Suliya ditemukan ditengah laut, kemudian pihaknya membawa ke pinggir pantai.

“Itu ditemukan ditengah laut pak,” ujar salah satu nelayan warga Sonok.

Melalui sambungan telepon, Kanit Polsek Nonggunong, Angga mengatakan bahwa sampai detik ini pihaknya masih melakukan penelusuran.

“Itu motifnya masih belum ketahuan mas, sampai saat ini masih kami dalami,” ujar Anggga.

Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih menghimpun beberapa informasi mengenai motif meninggalnya ibu si gadis yatim yang ditemukan tergeletak di pesisir pantai itu.

Baca Juga :  Keluarga Cakades Talango Salurkan Bansos Sembako BPNT

Diketahui sebelumnya, Suliya memang dikabarkan memiliki gangguan jiwa, meski begitu, ia merupakan muslimah yang taat. Ia tidak pernah meninggalkan sholat dan mengaji.

Suliya memiliki anak perempuan yang bernama Siti Nuraini. Sebelumnya, dirinya sempat viral lantaran hanya tinggal berdua bersama anaknya di ladang tak beratap.

Baca Juga :  Massa Pontren Bersama Polres Sumenep Komitmen Brantas Narkoba

Selama berbulan-bulan lamanya, ia hanya tinggal di rumah tak beratap dan diperbantukan makanan dari masyarakat setempat.

Pada hari Sabtu (28/08), melalui lembaga Ranting Ansor Gendang Barat, Suliya dan anaknya itu sempat dibuatkan rumah di tanah miliknya sendiri.

Baca Juga :  Astaga, Sanak Saudara TKSK Sapeken Dominasi Agen e-Warung

Banyak donatur berdatangan sebagai perasaan iba untuk memberikan bantuan peralatan rumah. Meskipun begitu, hal tersebut tidak membuat Suliya kembali hidup normal.

Gangguan jiwa Suliya semakin parah, sehingga sempat terjadi insiden pemotongan kambing tetangganya untuk dibuatkan selamatan di rumahnya.

Kali ini, Suliya sudah tiada, ia meregang nyawa tanpa diketahui apa penyebabnya. Mayat Suliya saat ini masih berada di Puskesmas Nonggunong untuk dilakukan otopsi dan didalami lebih lanjut terkait motif meninggalnya.

Example 325x300