SUMENEP, OKEDAILY – Acara yang dirancang oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Madura, yang semula dijadwalkan berlangsung di Hotel Selecta Kota Batu, Malang, pada Senin (23/12) malam, terpaksa dibatalkan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media okedaily.com, pembatalan acara ini menimbulkan kekecewaan mendalam, khususnya di kalangan mahasiswa dan mahasiswi asal Kabupaten Sumenep yang telah bersiap menghadiri kegiatan tersebut.
Penyebab utama pembatalan diduga karena kurangnya komitmen dan persiapan dari pihak penyelenggara. Surat konfirmasi dari General Manager Hotel Selecta, Wahyu Indah Arianti, menyebutkan bahwa acara dibatalkan dengan alasan pertimbangan kenyamanan tamu hotel dan pengunjung taman rekreasi.
Surat pembatalan resmi dari pihak hotel itu diterbitkan pukul 19.00 WIB satu jam sebelum acara digelar. Bahkan ironisnya, para peserta dikeluarkan dari grup WhatsApp secara bertahap sebelum surat resmi dari Disbudporapar Kabupaten Sumenep diterbitkan.
Merespon insiden tersebut, Ketua Ikatan Mahasiswa Ra’as (IMR) Malang, Mashudi, menyampaikan kritik tajam terhadap Disbudporapar Kabupaten Sumenep. Ia menilai bahwa pembatalan ini mencerminkan ketidakseriusan pihak dinas dalam merencanakan acara.
“Kami kecewa dengan cara kerja Disbudporapar Sumenep. Seharusnya acara sebesar ini dipersiapkan dengan matang dan dikomunikasikan dengan jelas. Kalau memang tidak bisa dilaksanakan, kenapa tidak ada pemberitahuan lebih awal? Kami sudah jauh-jauh datang, namun acara malah batal,” ungkapnya saat diwawancarai koresponden media ini.
Ia juga menambahkan bahwa pembatalan ini menunjukkan kurangnya profesionalisme dari tim penyelenggara. “Jika program dirancang tanpa koordinasi yang baik, hasilnya seperti ini. Ini bukan hanya soal kekecewaan kami, tetapi juga pemborosan anggaran daerah yang tidak menghasilkan manfaat apa pun,” tegasnya.
Oleh karenanya, dia dan mahasiswa lainnya mendesak Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, untuk mengevaluasi kinerja Disbudporapar Kabupaten Sumenep. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, mengingat pentingnya kegiatan ini sebagai ajang memperkenalkan potensi wirausaha muda Sumenep.
“Kami harap ada langkah tegas dari Bupati untuk memperbaiki sistem kerja Disbudporapar Sumenep. Jangan sampai anggaran daerah digunakan dengan sia-sia tanpa hasil yang nyata,” pungkasnya.
Sementara itu, Disbudporapar Kabupaten Sumenep pun bungkam ketika dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Saifuddin Anshari, yang enggan memberikan penjelasan terkait di balik pembatalan mendadak acara tersebut.
Untuk diketahui, pembatalan acara ini menjadi catatan penting bagi Pemerintah Daerah Sumenep. Tentu, kegiatan besar yang melibatkan banyak pihak membutuhkan perencanaan yang matang dan komunikasi yang baik agar tidak menimbulkan kerugian, baik materiil maupun moral, bagi semua pihak yang terlibat.