Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 325x300
Daerah

Rapat Persiapan Gugatan Pilkada 2024 di Pegunungan Prancak: Demokrasi Sumenep di Titik Noda

Avatar of Okedaily
×

Rapat Persiapan Gugatan Pilkada 2024 di Pegunungan Prancak: Demokrasi Sumenep di Titik Noda

Sebarkan artikel ini
Rapat Persiapan Gugatan Pilkada 2024 di Pegunungan Prancak: Demokrasi Sumenep di Titik Noda
Rapat Tim Hukum Paslon FINAL dalam rangka persiapan gugatan Pilkada Sumenep 2024 di Pegunungan Prancak Pasongsongan. ©Okedaily.com/Istimewa

SUMENEP, OKEDAILY Pegunungan Prancak di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, menjadi lokasi unik bagi tim pasangan calon (Paslon) Final untuk menggelar rapat persiapan gugatan Pilkada Sumenep 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK), pada Senin (6/1/2025).

Jarak yang jauh dari pusat kota itu tidak menyurutkan semangat para peserta rapat untuk hadir. Sekilas suasana pegunungan yang asri memberikan nuansa berbeda pada pertemuan tersebut.

Pasang Iklan Anda Disini
Example 325x300

Setelah menempuh perjalanan melewati jalan sempit, tikungan tajam, dan tanjakan curam, peserta rapat akhirnya tiba di lokasi. Fauzi AS, seorang aktivis yang turut hadir, menyampaikan kesannya terhadap tempat tersebut.

Baca Juga :  Pemeliharaan Berkala Jalan Gapura Tengah Tamidung Tuntas Dikerjakan

“Tim Final tidak sekadar mengadakan rapat di sini, tapi juga ingin menyatu dengan alam, merasakan energi baru untuk membahas sesuatu yang sangat serius,” ujarnya.

Diketahui, rapat ini menjadi ajang pembahasan mendalam mengenai dugaan kecurangan dalam Pilkada Sumenep 2024. Fauzi AS menyebut bahwa gugatan ke MK bukan hanya sekadar langkah hukum, tetapi juga bentuk perjuangan moral untuk membersihkan demokrasi yang ia istilahkan sebagai “Demokrasi Junub.”

“MK adalah mesin kesucian demokrasi. Di sana, semua kecurangan akan dibuka dan keadilan akan ditegakkan,” katanya.

Baca Juga :  Berikan Layanan Prima, Komitmen RSUD Moh Anwar Sumenep Hadirkan Poli Ortopedi

Dalam rapat, tim hukum Paslon Final mendiskusikan berbagai dugaan pelanggaran yang terjadi selama proses Pilkada Sumenep 2024. Bahkan, nama salah satu tokoh PDIP dengan inisial M0 disebut-sebut sebagai sosok yang diduga terlibat dalam praktik kecurangan.

“Nama ini selalu muncul dalam diskusi kami, baik di tingkat dusun hingga elite kabupaten. Perannya sangat memengaruhi jalannya Pilkada,” ujar seorang peserta rapat yang enggan disebutkan namanya.

Selain membahas strategi hukum, pertemuan ini juga menjadi ruang refleksi terhadap kondisi sosial-politik di Madura, khususnya Kabupaten Sumenep. Fauzi AS dan kawan-kawan, pun menyoroti kemiskinan sebagai akar dari pragmatisme politik.

Baca Juga :  PTT KUA Gayam Rangkap Calo Itsbat Nikah

“Kemiskinan membuat masyarakat kita mudah dijebak oleh elit politik yang memanfaatkan keadaan ini untuk kepentingan mereka,” sesalnya.

Ia juga menyinggung potensi besar Madura yang belum terkelola dengan baik. “Madura itu kaya, dengan sumber daya alam yang melimpah. Tapi sayangnya, kekayaan ini tidak dirasakan rakyat karena dikuasai oleh segelintir pihak,” tambahnya.

Di penghujung rapat, Fauzi memberikan pesan penuh harapan. “Jangan pernah berpikir kecurangan adalah jalan pintas. Kecurangan akan bertemu jalan buntu. Demokrasi kita harus dibersihkan, agar keadilan bisa kembali ditegakkan,” tegasnya.

Baca Juga :  SDN Pangarangan V Gelar Upacara Bendera Dalam Rangka Hari Jadi Sumenep ke-755

Sementara itu, salah satu anggota tim hukum, Sulaisi Abdirrazaq, meminta seluruh pendukung Paslon Final untuk terus mendoakan agar MK dapat bertindak adil. “Doa adalah senjata kami. Kami ingin MK menjadi alat bersuci dari semua noda kecurangan,” ucapnya.

Kendati demikian, ia juga tak lupa mengingatkan bahwa doa pernah membawa keadilan dalam Pilkada Sumenep 2024, seperti yang terjadi pada kasus pencalonan Kiai Ali Fikri. Namun, berkat kasih Tuhan yang Maha Esa melalui palu MK pada akhirnya bisa menjadi kontestan di perhelatan pertama rakyat tersebut.

Pertemuan ini diakhiri dengan doa bersama, dipimpin oleh salah satu tokoh agama yang hadir. Peserta rapat pun meninggalkan lokasi dengan semangat baru untuk melanjutkan perjuangan di ranah hukum demi demokrasi yang bersih dan adil.

Example 325x300
Example floating
Example 325x300