SUMENEP – Pekan lalu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, S.H., M.H. dan Wakil Bupati Sumenep Nyai. Hj. Dewi Khalifah, S.H., M.H., M.Pd.I. beserta rombongan menyambangi masyarakat kepulauan.
Kunjungan kerja bertajuk “Safari Kepulauan“ yang konon untuk melihat dan mendengar langsung kondisi masyarakat kepulauan itu singgah di Pulau Guwa-Guwa Raas, Minggu (5/6/22) pagi.
Seusai acara seremonial dengan masyarakat Desa Guwa-Guwa, siang harinya Bupati Sumenep bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pendopo Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Baca Juga : Tuding Pemberitaan Tidak Riil, Seorang ASN Terancam Dipolisikan
Safari Kepulauan kali ini dinilai menyisakan kekecewaan mendalam bagi mahasiswa dan pemuda setempat, lantaran Bupati Sumenep dan Wakilnya tidak bisa menemui mereka di Pendopo Kecamatan Raas guna serap aspirasi.
Diketahui sebelumnya mahasiswa dan pemuda Raas telah melayangkan pemberitahuan aksi terkait kunjungan tersebut seperti yang disampaikan Andi Kholis selaku Koordinator. Namun hal itu batal karena alasan kondusifitas.
Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Sumenep, Wisata Tambak Udang Tak Masuk Agenda
Dengan batalnya aksi itu, kata Andi Kholis, disepakati gelar audiensi yang akan difasilitasi langsung untuk bertemu Bupati Sumenep dan Wakil Bupati Sumenep di Pendopo Kecamatan, melalui Camat Raas Nur Habibi.
“Setelah bersepakat mahasiswa dan pemuda menunggu di Pendopo Kecamatan Raas untuk bertemu, namun Bupati dan Wakil Bupati tidak kunjung menemui kami,” tutur Andi Kholis, Jumat (10/6).
Tentu hal ini membuat kesal dan kecewa, ungkap Andi Kholis Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep, padahal mahasiswa dan pemuda hanya ingin menyampaikan aspirasi atas persoalan yang ada di Kecamatan Raas.
“Kita sudah menunggu lama di Pendopo Kecamatan Raas, iya kita kesal padahal ini adalah kepentingan masyarakat Raas,” sesal Andi Kholis, yang juga salah satu penggagas organisasi Komite Mahasiswa Peduli Raas disingkat KMPR.
Terpisah, Direktur LBH Mitra Santri, Asrawi, S.H. menilai, Bupati Sumenep dan Wakil Bupati Sumenep tidak berpihak pada kepentingan masyarakat karena enggan menemui pemuda dan mahasiswa Raas.
“Kalau beliau-beliau berpihak pada kepentingan masyarakat Raas, pasti sudah menemui teman-teman pemuda dan mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi, tapi kenyataannya tidak demikian,” tegas praktisi hukum muda asal Pulau Raas itu.
Sementara, Camat Raas Nur Habibi saat dihubungi okedaily.com menyangkal terkait semua itu. Ia menyampaikan bahwa Bupati Sumenep sudah memberikan ruang bertemu di kediaman tokoh masyarakat Raas, Hj. Aisyah.
“Gini mas, yang tidak mau bertemu siapa? Pak Bupati sudah memberikan waktu dan tempat, karena Pak Bupati untuk Raas itu kan terakhir, jadi memang saya sediakan tempat peristirahatan lesehan di kediaman Hj. Aisyah,” kata Camat Raas kepada media ini via percakapan WhatsApp.
Sebagai anak buah Bupati, Camat Raas mengaku telah menyampaikan kepada Andi Kholis bahwa Bupati Sumenep welcome akan menemui mahasiswa dan pemuda Raas di tempat yang telah disediakan itu, sebelum bertolak ke Kota Sumenep.
“Kepala Desa dan semua tokoh masyarakat yang komunikasi ke saya, bertemu Pak Bupati disana, yang penting aspirasinya tersampaikan, tempat dimana pun yang penting ketemu kan, kita fasilitasi semua dan sudah dihubungi Andi, tapi yang bersangkutan tidak mau bertemu,” tutup Camat Raas Nur Habibi.
Adapun aspirasi mahasiswa dan pemuda Raas ialah persoalan Infrastruktur fisik ataupun sosial diantaranya, terkait Pendidikan dan Kesehatan serta ketahanan energi yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Kepulauan yakni listrik dan bahan bakar minyak.