Okedaily.com, Sumenep – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menampilkan drama ilustrasi tentang matinya kepedulian penguasa di Depan Gedung Bupati Sumenep Jln Dr. Cipto Kecamatan Kota, Rabu, (3/11).
Aksi unjuk rasa tersebut bertajuk evaluasi kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sumenep Fauzi – Eva, yang belum genap satu tahun menjabat.
Tampak sejumlah mahasiswa yang menjadi pemeran dalam drama ilustrasi tersebut, ada yang berkalung tanda pengenal Pejabat, Investor, Petani dan Nelayan.
Awalnya, ilustrasi itu menggotong salah satu pejabat dengan sontak gembira sambil melambaikan tangannya, sementara rakyat yang notabenenya sebagai petani dan nelayan, berjalan ngesot di belakangnya sembari memohon-mohon kepada sang pejabat tersebut.
“Ini sebagai bentuk matinya kepedulian pejabat terhadap kita yang sedang menyampaikan aspirasi rakyat tertindas,” tegas salah satu orator aksi.
Kemudian, juga terlihat gumpalan tanah yang terhampar di atas kertas putih, tanah tersebut menggambarkan tanah yang subur yang dijaga oleh petani, kendati tersebut kemudian menjadi aksi saling rebut antara petani dengan investor.
“Aksi itu adalah gambaran rebut lahan oleh investor yang ditunggangi oleh para pejabat, dan menjadikan rakyat sebagai korban,” ungkapnya.
Sambil lalu menunggu Pemkab Sumenep, Drama ilustrasi itu, sempat berubah menjadi aksi brutal yang hampir saja merobohkan pagar Pemkab Sumenep.
Namun, sang orator berhasil melerai peserta aksi yang hampir saja adu kekuatan dengan aparat keamanan. Kemudian orator meminta untuk tetap kondusif dan damai sampai pihaknya ditemui oleh Bupati Sumenep.
Nahasnya, Aksi unjuk rasa tersebut tidak ditemui oleh Bupati Sumenep dengan alasan tugas diluar kota.
Sehingga, hal itu membuat peserta aksi tidak percaya dan menunggu unsur pemkab sumenep untuk menunjukkan bukti surat tugas Bupati.
Selang beberapa waktu kemudian, sang orator menunjukkan bahwa surat tugas Bupati Sumenep. “Semuanya damai, bukti surat tugas sudah di Share di Grup WhatsApp Aliansi BEM Sumenep,” tegasnya.
Akahirnya, menopang bukti kepercayaan peserta aksi, salah satu perwakilan Pemkab Sumenep, Mahsuni, berhasil menjumpai peserta aksi di luar pagar.
Mahsuni mengatakan, bahwa pada saat ini Bupati Sumenep, sedang bertugas di luar kota, sehingga tidak bisa menemui peserta unjuk rasa.
“Saat ini bupati masih di luar kota, dan belum datang, jadi mohon maaf tidak bisa bertemu langsung,” pungkasnya.