OkeDaily.com – Maraknya aksi begal dan pencurian sepeda motor yang terjadi hampir setiap pekan di berbagai wilayah termasuk Maron, Kraksaan, Leces, dan Bantaran, menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.
Kini, rasa aman bagi warga setempat makin tergerus. Namun hingga saat ini, respons nyata dari pihak berwenang masih sangat minim. Koordinator Aliansi Pemuda Probolinggo, Emon, angkat bicara menyoroti kondisi ini dengan keras.
“Kami melihat ketimpangan serius antara ancaman yang dihadapi warga dan perlindungan yang diberikan negara. Ke mana polisi saat masyarakat ketakutan? kami menolak diam,” ujarnya dalam pernyataan resmi, pada Senin (21/4).
Berdasarkan laporan masyarakat, tutur Emon, pelaku begal kerap beraksi pada malam hingga dini hari di jalur-jalur sepi, dengan modus yang sangat meresahkan. Beberapa pelaku diketahui membawa senjata tajam, dan tak segan melukai korban jika melawan.
“Ini bukan hanya pencurian biasa, ini sudah mengarah pada teror terhadap warga sipil. Kami tidak ingin mendengar ada korban berikutnya,” tegas Emon.
Sayangnya, patroli malam dari pihak kepolisian setempat pun dianggap tidak merata, bahkan nyaris tak terlihat di setiap titik-titik rawan aksi kriminal.
“Jangan sampai warga menilai aparat lebih sibuk mengurusi kegiatan seremonial daripada nyawa rakyat,” sindir Emon, dengan nada satir.
Oleh karena itu, ia mendesak Kapolres dan Bupati Probolinggo agar segera mengambil langkah konkret untuk meningkatan patroli rutin pada malam hari, khususnya di titik rawan.
Selain itu, ia juga meminta pemasangan kamera pengawas di jalur rawan aksi begal tersebut, dan pengaktifan kembali pos ronda serta partisipasi warga dalam sistem keamanan lingkungan.
“Kami tidak ingin peristiwa ini dianggap biasa. Jangan tunggu kasus viral dulu baru turun ke lapangan. Rakyat sudah kehilangan motornya, jangan sampai kehilangan nyawanya,” pungkas Emon.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Polres Probolinggo maupun pemerintah daerah setempat demi terwujudnya kamtibmas.