Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 325x300
Daerah

Peran Perempuan Pesisir sebagai agent of change

Avatar of Okedaily
×

Peran Perempuan Pesisir sebagai agent of change

Sebarkan artikel ini
Peran Perempuan Pesisir sebagai agent of change
Penyerahan cinderamata oleh ketua yayasan mukti Palapa Moh Mahrus kepada Narasumber mbak Faiqotul Munawwarah. ©Okedaily.com/Andrean

OkeDaily.com Tadarus Ramadhan yang diselenggarakan di Roma Sondhuk Pimpinan Noer Syamsi Zakaria oleh Tera’ Bulen dan yayasan Mukti Palapa selama bulan ramadhan sekaligus penutup kajian di bulan ramadhan ini, Ahad 23 Maret 2025, merajuk tema Ngaji Sosial dan Gender, menghadirkan narasumber Faiqotul Munawwarah, mantan aktivis Kopri PKC PMII Jawa Timur.

Ngaji sosial dan gender yang mengangkat kehidupan masyarakat pesisir ini berjudul “Perempuan Pesisir sebagai agent of Change”, judul tersebut dipaparluaskan oleh Mbak Faiq sebagai narasumber tunggal kali ini.

Pasang Iklan Anda Disini
Example 325x300
Baca Juga :  Saleh PTT KUA Gayam : Saya Tidak Lakukan Penipuan

Dengan harapan, peran perempuan terutama yang hidupnya di pesisir probolinggo bisa berdaya dan memiliki peran yang positif terhadap keberlangsungan hidupnya tidak selalu ketergantungan kepada laki-laki.

Kegiatan yang diawali dengan penampilan drama kolosal oleh Teman-teman Teater SUKA-SUKA Kraksaan pimpinan mas Adib yang menampilkan sosio kultur yang ada di masyarakat pinggiran laut utara probolinggo.

Peran Perempuan Pesisir sebagai agent of change
Pemaparan materi oleh narasumber mbak Faiqotul Munawwarah didampingi oleh moderator mas adib. ©Okedaily.com/Andrean

Dalam perform tersebut sekilas dijelaskan bagaimana seorang perempuan yang dianggap tidak patut untuk bekerja sebagai nelayan, bahkan akan dianggap malapetaka oleh sebagian orang.

Baca Juga :  Kelangkaan Minyak Goreng, Dirkrimsus Polda Sumut Bentuk Tim Usut Dugaan Penimbunan

Tidak menghayal, drama tersebut dikisahkan dari hasil riset teman-teman teater suka-suka yang dilakukan di daerah Tongas, Dringu, Gending (Bentar), Klaseman, Pajarakan, Asembagus, Kalibuntu, Beddulan, Rantu tata, Lapangan Tembak, dan Binor.

Meskipun belum semua daerah tersebut sudah dilakukan riset, tetapi sebagian sudah terlaksana di awal tahun 2025.

Peran Perempuan Pesisir sebagai agent of change
Penampilan drama kolosal oleh teater suka suka. ©Okedaily.com/Andrean

Berselang beberapa menit setelah penampilan tersebut, narasumber yang saat ini aktif di LKP3 A PC Fatayat NU Kota Kraksaan mulai memaparkan materi yang semula sudah disiapkan dipimpin moderator mas adib.

Senada dengan apa yang ditampilkan dalam drama tersebut Mbak Faiq yang dulu pernah melakukan KKN di daerah Pesisir juga menyampaikan bahkan memang hal tersebut benar adanya, dan keanehan-keanehan tidak jarang ditemukan diwaktu itu.

Baca Juga :  Kopri PMII Rayon Sunan Bonang Gelar SIG dan Launching Buku Kopri Edisi Revisi

Namun, dengan adanya kajian saat ini berharap tidak lagi terjadi Patriarki khususnya didaerah pesisir, setidaknya ada empat hal yang dia soroti yaitu, Ekonomi, Kesehatan, Lingkungan Hidup dan Kepemimpinan.

Ia yakin dengan 4 dasar tersebut perempuan-perempuan pesisir utamanya bisa memiliki kemandirian dalam ekonomi, Pusat kesehatan yang cukup, Pola dan lingkungan hidup untuk masa depan dan bisa bersaing dan berperan di pemerintahan.

Diskusi berjalan kondusif dan tidak monoton, sesekali peserta ikut terlibat aktif dalam kegiatan tanya jawab dan saling memberikan pendapat mereka tentang perempuan. Di akhir penutup diskusi ini mbak faiq memberikan closing statement.

“Perempuan pesisir menjadi sorotan karen ladang perekonomian mereka adalah lautan, berbeda dengan perempuan yang ada di daratan lain, tantangannya sebelas duabelas dengan perempuan di daratan lain, bedanya kalo didaerah pegunungan kena longsor kalo di pesisir kena banjir atau air laut naik,” katanya.

Baca Juga :  Sebab Refocusing, Masyarakat Pulau Sapudi Pupus Harapan Jalan PUD Mulus

Ia melanjutkan bahwa masih banyak pola patriarki yang terjadi didalam kehidupan sehari-hari baik yang di pegunungan dan di pesisir.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa semua kembali kepada layak atau tidak jika tugas seorang laki-laki dilakukan oleh perempuan dan sebaliknya, dan Tidak perlu bertengkar soal peran, hak dan tugas sebagai laki-laki dan perempuan, karena semuanya akan selesai dalam sebuah komunikasi.

Kajian yang diikuti oleh pemuda dan aktivis PMII, HMI, GMNI, IPNU dan IPPNU ini merupakan kegiatan rutin Tadarus ramadhan.

“Harapannya bisa menjadi wadah anak muda dan aktivis untuk menimba dan menyalurkan ilmunya melalui kajian dan diskusi,” Ujar Abdul Hanan selaku ketua panitia kegiatan ini.

Example 325x300
Example floating