Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Internasional

Prof Kuru : Pemenuhan Hak Minoritas Tunjukkan Agama Berfungsi sebagai Solusi

Avatar of Okedaily
56
×

Prof Kuru : Pemenuhan Hak Minoritas Tunjukkan Agama Berfungsi sebagai Solusi

Sebarkan artikel ini
Prof Ahmet Kuru: Pemenuhan Hak Minoritas Tunjukkan Agama Berfungsi sebagai Solusi
Guru Besar Universitas San Diego Amerika Serikat, Prof. Ahmet T Kuru. ©Okedaily.com [LTN PBNU/Suwitno]

OKEDAILY, BALI Jangankan hak, minoritas kerap kali mengalami diskriminasi dan pengucilan dari mayoritas. Hal demikian terjadi di berbagai tempat dengan faktor yang begitu beragam, baik atas dasar etnis, suku, hingga agama.

Karenanya, Guru Besar Universitas San Diego Amerika Serikat, Prof. Ahmet T Kuru, menegaskan pemenuhan hak-hak bagi masyarakat minoritas merupakan satu hal yang dapat menjadi solusi bagi terwujudnya perdamaian dunia.

“Pemenuhan hak-hak minoritas benar-benar menjanjikan,” katanya saat menjadi pembicara pada sesi panel keempat Forum Agama G20 (Forum R20) di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Badung, Kamis (3/11).

Baca Juga : Belajar dari Diskriminasi di Sokoto Nigeria

Menurutnya, jika hal tersebut bisa dimainkan peranannya oleh agama, berarti agama dapat menunjukkan fungsinya sebagai solusi bagi problem umat manusia, bukan masalah.

Baca Juga :  TK Muslimat NU Badung : Tumbuhkan Semangat Nasionalisme Sejak Dini

“Ini arah sesungguhnya, agama berfungsi sebagai sumber solusi dan bukan sebagai masalah,” jelas akademisi yang berasal dari Turki itu.

Kuru melihat, bahwa sebetulnya sudah ada upaya untuk mewujudkan hal tersebut, baik dari Yahudi, Islam, ataupun kelompok agama yang lain.

Baca Juga : Sejumlah Tokoh Perempuan Dunia Jadi Pembicara di Forum R20

Hal ini tampak dari presentasi dari setiap narasumber, seperti Rabbi Prof Alan Brill dari Amerika Serikat, Rabbi Prof Silvina Chemen dari Argentina, Uskup Matthew Hassan Kukah dari Nigeria, Elder Gary E Stevenson dari Amerika Serikat, KH. Imam Addaruqutni dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, maupun KH. Ulil Abshar Abdallah dari Lakpesdam PBNU.

Baca Juga :  Sejumlah Tokoh Perempuan Dunia Jadi Pembicara di Forum R20

“Panelis memberikan jawaban. Berani dan berwawasan tentang bagaimana mereformasi tradisi Yahudi, (Kristen) Mormon, dan Islam dalam memenuhi hak-hak minoritas,” ujarnya.

Oleh karena itu, Kuru menegaskan bahwa sikap umat manusia harus memenuhi landasan moral agama. Dengan begitu, ia meyakini diskriminasi dan pemenuhan hak kaum minoritas akan terwujud sehingga semua manusia, apa pun latar belakang agamanya itu setara dalam konteks sebagai warga negara.

Baca Juga : Kyai Afif : NU Bertanggung Jawab Mengawal Perdamaian Dunia

“Sikap religius itu akan membantu kewarganegaraan yang setara,” pungkas pria yang mendapatkan gelar doktor dari Universitas Washington, Amerika Serikat itu. ***

Baca Juga :  Wakil Presiden Maruf Amin Membuka Konferensi Islam Asean di Bali

Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 2-3 November 2022.

Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.

Example 325x300