OKEDAILY, MADURA – Dalam rangka menjaga kondusifitas daerah, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A. menggelar silaturahmi bersama ulama dan Forkopimda Kabupaten Sampang, di Aula Pemerintah Daerah setempat, Selasa (28/2).
Kegiatan tersebut digelar di sela-sela rapat pimpinan (Rapim) Komando Daerah Militer atau Kodam V/Brawijaya tahun anggaran 2023 yang berlokasi di Kabupaten Sampang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bakesbangpol Jawa Timur Eddy Supriyanto, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Wabup Sampang H. Abdullah Hidayat, jajaran Forkopimda Sampang, tokoh agama dan ulama serta pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Sampang.
Dalam sambutannya, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi berterimakasih kepada Pangdam V/Brawijaya atas inisiatifnya memilih Kabupaten Sampang sebagai lokasi kegiatan. Hal tersebut tentunya telah dilakukan berbagai pertimbangan, sebab kegiatan Rapim Kodam pada umumnya tidak pernah dilakukan di suatu Kabupaten.
“Inisiatif Pangdam V/Brawijaya untuk mengenalkan Madura dan Kabupaten Sampang, sehingga akan menjadi atensi khusus untuk selanjutnya,” ungkap Bupati yang akrab disapa Aba Idi tersebut.
Dirinya berharap, dari pertemuan tersebut akan membawa kemaslahatan dan dampak positif bagi masyarakat Madura, khususnya di Kabupaten Sampang.
“Pak Pangdam ibarat pulang kampung setelah malang melintang bertugas, kami sampaikan bahwa kebersamaan ulama dan umaro di Kabupaten Sampang sangat harmonis, seluruh persoalan tidak akan terselesaikan tanpa adanya sinergi yang baik,” ucapnya.
Persoalan konflik sosial ataupun agama yang ada di Kabupaten Sampang, menurutnya saat ini telah ada solusi konkrit. Bahkan mayoritas dari mereka telah berhasil dibaiat kembali ke ajaran Aswaja.
Selain itu, beberapa keluarga yang terdampak konflik sosial juga telah kembali ke tempat asal, yaitu di Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang dan Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.
“Beberapa KK yang masih belum kembali karena tidak memiliki tempat tinggal, sehingga Pemerintah mempunyai kewajiban untuk kembali membangun rumah mereka yang dulunya dibakar saat terjadi konflik,” ungkapnya.
Dalam rangka menyelamatkan generasi bangsa, ia juga berharap dukungan para ulama yang sangat dibutuhkan, “Dukungan para ulama sangat penting untuk bersama memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya narkoba agar tidak merusak anak cucu kita,” ujarnya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A. dalam kesempatan tersebut menyampaikan banyak hal saat dialog bersama ulama di Kabupaten Sampang. Pria kelahiran Bangkalan itu juga berbicara terkait bahaya radikalisme, dan pentingnya menjaga persatuan sebagai implementasi dari nilai-nilai Pancasila.
“Bangsa kita menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, persatuan dan keadilan, Pancasila merupakan perekat bangsa dan negara dan berhasil menyatukan beribu suku etnis di Indonesia,” ujarnya.
Saat ini, banyak ancaman baik dari dalam dan luar terhadap Indonesia, bahkan banyak pihak yang tidak ingin Indonesia menjadi negara maju agar tetap ketergantungan dengan negara besar.
Di Pulau Madura, masih ada PR terkait moralitas anak bangsa yang menjadi ancaman bersama seperti halnya pergaulan bebas, pelajar yang suka bolos.
“Kami ingin sinergi dengan kiai terus terjalin baik, dengan pendekatan dan komunikasi yang intens diharapkan generasi bangsa bisa diselamatkan dari hal-hal negatif yang menjerumuskan mereka,” ucapnya.
Ia jga menyinggung masalah radikalisme dan aliran ekstrim, bahwasanya hal tersebut juga menjadi ancaman bangsa jika dibiarkan ada di sekitar kita, sehingga dibutuhkan peran ulama untuk membantu aparat mendeteksinya.
“Bantu berikan informasi kepada kami, agar deteksi dini dapat kami lakukan sehingga tidak sampai meluas, radikalisme sungguh sangat berbahaya dan menjadi ancaman bangsa,” tegasnya.
Kendati demikian, Pangdam V/Brawijaya juga mengungkap ada berbagai program TNI untuk masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
“Pertama kita ada program bantuan bibit pohon sebagai upaya penghijauan, kedua bantuan pengeboran air bersih kepada wilayah yang memang mengalami kekeringan, ketiga orang tua asuh anak stunting, keempat babinsa masuk dapur,” ungkapnya.
Di akhir, dirinya berpesan kepada para ulama di Kabupaten Sampang untuk terus menjaga kondusifitas daerah, utamanya menjelang Pemilu yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang.