OkeDaily.com – Kabar gembira datang dari Balad Grup yang berencana akan menggelontorkan investasi besar dalam sektor budidaya perikanan di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura.
Rencananya, proyek itu mencakup budidaya 10 juta ekor lobster, ikan kerapu, dan teripang dengan memanfaatkan potensi alam yang melimpah di kawasan tersebut.
Diungkapkan Owner Balad Grup, Khalilur R Abdullah Sahlawy, alasan memilih Teluk Kangean sebagai lokasi utama. Keputusan ini diambil setelah melakukan riset mendalam, termasuk kunjungan langsung ke Vietnam eksportir lobster terbesar di dunia untuk mempelajari teknik budidaya yang optimal.
“Kami menemukan ada 28 teluk di Kangean yang sangat potensial untuk budidaya lobster, kerapu, dan teripang,” ujar pria yang akrab disapa Ji Lilur itu.
Ia menjelaskan, kondisi teluk di gugusan Kepulauan Kangean yang terlindung dari ombak dengan tingkat salinitas tinggi sangat ideal untuk budidaya lobster.
Ia menyebut teluk berlumpur cocok untuk teripang, sedangkan teluk dengan arus sedang mendukung pertumbuhan ikan kerapu. Besarnya permintaan pasar global, katanya, terutama dari China yang membutuhkan ribuan ton komoditas laut tersebut.
“Kami baru saja kembali dari China dan melihat perusahaan-perusahaan besar di sana sangat membutuhkan pasokan ini dalam jumlah besar,” ujarnya.
Dengan target investasi lebih dari Rp100 triliun dalam 10 tahun ke depan, proyek tersebut berpotensi akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia dalam sektor budidaya perikanan.
Jika berhasil, tentunya, Pulau Kangean akan menjadi pusat budidaya lobster dan komoditas laut lainnya dengan pasar ekspor yang menjanjikan.
Saat ini, Balad Grup sudah memulai tahap awal dengan pemasangan keramba dan menunggu peresmian dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI).
“Kami menunggu izin dari KKP RI, dan investasi tahap pertama telah dimulai dengan pemasangan keramba,” tambahnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, melalui Sekda Edy Rasyadi, menyatakan dukungannya terhadap investasi ini. Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan strategi pemerintah dalam menggeser fokus ekonomi dari sektor migas ke perikanan.
“Pemkab Sumenep sangat mendukung rencana ini. Harapannya, masyarakat sekitar dilibatkan dalam semua tahapan, mulai dari pembangunan hingga operasional. Dengan begitu, manfaat ekonomi bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, apabila proyek tersebut sukses, maka Pemkab Sumenep berpeluang menjadi pusat budidaya perikanan terbesar di Indonesia, bahkan dunia.
“Kalau ini berhasil, kita bisa menjadi ikon perikanan, bukan hanya dikenal karena pertambangannya. Ini adalah investasi jangka panjang yang sangat potensial,” pungkasnya.



















