OKEDAILY, JATIM – Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Adminitrasi (FIA) Universitas Islam Malang, menggelar kegiatan seminar nasional pendidikan, di gedung Abdurrahman Wahid Lt 7 Unisma, Senin (12/12/2022).
Kegiatan seminar nasional pendidikan tersebut bertajuk “Sudahkah Sistem Pendidikan Indonesia Melahirkan Manusia yang Merdeka”.
Ketua pelaksana seminar nasional pendidikan, Faisol menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mensukseskan terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Para sponsor, media partner, tamu undangan terkhusus Akademika Unisma dan panitia seminar yang telah bersusah payah dari awal sampai terselenggarakan kegiatan ini dengan sukses,” ucapnya.
Faisol juga memaparkan perihal judul yang di angkatnya dalam seminar nasional pendidikan, tidak terlepas dari problematika pendidikan itu sendiri.
“Pasalnya, setiap perubahan mentri pendidikan sistem pendidikan pun di Indonesia ikut berubah,” katanya.
Menurut Faisol, sistem yang di-relevansi-kan dengan berkembangnya teknologi ini jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menyebabkan melemahnya konstruksi sistem yang dibangun atas upaya terciptanya minat belajar yang responsif.
Sementara Ketua BEM FIA, Farhan dalam sambutannya mengemukakan perspektif tokoh pendidikan asal Brazil yang dianggapnya sebagai patron paradigma pendidikan yang membebaskan dan memerdekakan.
“Menggunakan perspektif Paulo Frere (Tokoh pendidikan, Brazil) atas konsepsi pendidikan yang membebaskan, mari kita buka cakrawala pendidikan yang transformatif untuk menunjang pendidikan yang merdeka,” tukasnya.
Selain itu DPM FIA, Jakfar ikut menambahkan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seluruh ummat muslim atau bahkan agama lain, mengajarkan bagaimana peran pendidikan sangat penting untuk menentukan kehidupan masa depan.
“Korupsi dimana-mana, kemiskinan merajalela dan masih banyak pelanggaran HAM, hal itu bukti pendidikan kita masih belum representatif merdeka,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, turut memberikan sambutan Dekan Fakultas FIA, Dr. Rini Rahayu Kurniati, M.Si. “Berbicara mengenai Era digital ini harus kita manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk mendekatkan kita terhadap belajar bukan mendekatkan untuk hanya bermain game,” sarannya.
Ia juga memberikan perspektif dalam memahami kemerdekaan belajar, khususnya mahasiswa FIA merdeka belajar itu secara esensi ada dalam diri sendiri. Sebab memahami merdeka belajar itu, kata dia, banyak perspektif yang juga sumbernya berbeda-beda sehingga pemahamannya pun ikut berbeda.
“Responsif, tanggung jawab belajar itu kunci terciptanya pendidikan merdeka,” tandasnya.
Kegiatan ini dimeriahkan oleh seluruh mahasiswa Unisma yang antusias mengikuti seminar nasional tentang pendidikan tersebut menandakan mahasiswa sebagai penggiat pendidikan merespon persoalan-persoalan yang melemahkan sistem pendidikan di Indonesia.
Kegiatan ini juga menghadirkan langsung dua narasumber yakni, Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, M.Si. dan Hj. Hikmah Bafaqih, M.Pd. selaku Anggota DPRD Jatim (Ketua Komisi Bidang Kesejahteraan Masyarakat).