OKEDAILY – Pulau Ra’as, merupakan bagian dari Kabupaten Sumenep, Madura, adalah wilayah yang penuh potensi namun masih diliputi tantangan besar. Masyarakat setempat selama ini dikenal gigih dan berdaya saing, tetapi mereka kerap menghadapi berbagai masalah.
Setumpuk persoalan acap kali dihadapi masyarakat Ra’as, diantaranya masalah sosial dan ekonomi yang menghambat kesejahteraan. Pun dari akses pendidikan yang terbatas, hingga fasilitas kesehatan yang jauh dari memadai, suara hati masyarakat Ra’as makin lantang meminta perubahan.
Warga setempat selama ini menaruh harapan besar pada sosok pemimpin yang bisa memahami kebutuhan mereka, dan mampu membawa kebijakan nyata. Di tengah bayang-bayang ketidakpastian itu, muncullah figur seorang KH. Muhammad Ali Fikri yang dengan optimisme tinggi berani melawan calon Bupati Sumenep nomor urut 02, H. Achmad Fauzi Wongsojudo, sang petahana.
Kiai muda dari Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk yang karib disapa Mas Kiai itu, bagi warga Ra’as dianggap memiliki wawasan mendalam tentang kondisi sosial, ekonomi, serta budaya masyarakat. Tidak sekadar tokoh agama, beliau dipandang mampu memberi bimbingan sekaligus pengaruh positif dalam perubahan sosial.
Mas Kiai sebagai pemimpin karismatik memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan karena di Ra’as, masyarakat sangat menghormati tokoh agama. Dengan hadirnya yang tidak hanya peduli pada aspek spiritual, tetapi juga pembangunan, adalah pilihan tepat untuk harapan masyarakat terhadap kemajuan pulau ini kian meningkat.
Selain itu, Mas Kiai diyakini mampu memperjuangkan perbaikan infrastruktur, memberikan advokasi bagi masyarakat kecil, serta mendorong peningkatan kualitas pendidikan, kesenian dan ekonomi kerakyatan, serta kesehatan yang berkeadilan.
Meskipun jalan terjal menuju perubahan di Ra’as masih panjang dan penuh tantangan, masyarakat tetap yakin bahwa kehadiran sang Kiai Kharismatik Annuqayah tersebut akan menjadi angin segar yang membawa kesejahteraan bagi mereka.
Setumpuk Problematik di Kepulauan Ra’as
Kepulauan Ra’as sering kali berada dalam bayang-bayang kesulitan, membuat masyarakat setempat kerap merasa tertinggal. Di berbagai sektor mulai dari pendidikan, ekonomi pertanian dan nelayan, hingga infrastruktur Ra’as menghadapi tantangan yang tidak mudah diatasi.
Jerat keterbatasan itu bak mendung yang menggelayuti langit, seolah terperangkap dalam pilu yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Namun, di tengah rasa putus asa, hadir harapan dari sosok Mas Kiai yang diyakini masyarakat setempat mampu membawa perubahan Sumenep.
Mas Kiai, tokoh yang dikenal kharismatik dan dekat dengan masyarakat, mulai mengarahkan perhatiannya ke Pulau Ra’as. Kehadirannya disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat yang memandang beliau bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai sosok yang akan memperjuangkan kesejahteraan mereka.
Salah satu sektor yang paling membutuhkan perhatian adalah ekonomi. Mayoritas penduduk Ra’as bergantung pada sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Namun, minimnya akses terhadap pasar dan keterbatasan teknologi membuat mereka sulit bersaing.
Kehadiran Mas Kiai diharapkan membawa program pemberdayaan yang mampu memberikan pendampingan dan bantuan modal, sehingga masyarakat bisa mengembangkan usahanya dan memiliki akses ke pasar yang lebih luas.
Masalah lain yang tidak kalah penting adalah pendidikan. Minimnya sarana pendidikan yang layak dan keterbatasan tenaga pengajar berkualitas, menyebabkan anak-anak Kepulauan Ra’as kurang memiliki akses terhadap pendidikan yang baik.
Harapan masyarakat Ra’as, adalah Mas Kiai dapat membantu mendatangkan guru-guru profesional dan meningkatkan fasilitas sekolah, sehingga anak-anak di Kepulauan Ra’as bisa memiliki kesempatan belajar yang setara dengan anak-anak di daratan Sumenep.
Selain ekonomi dan pendidikan, infrastruktur juga menjadi sorotan utama. Jalan yang rusak dan minimnya akses jaringan telekomunikasi di sejumlah titik, membuat mobilitas kehidupan sehari-hari masyarakat Raas menjadi tantangan tersendiri. Lebih-lebih kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi para nelayan.
Mas Kiai diyakini memiliki visi yang mampu menggerakkan pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan, dermaga, hingga akses internet, dan lain sebagainya yang akan mempermudah akses masyarakat terhadap dunia luar dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Jeritan masyarakat Ra’as kian menggema sebagai harapan yang besar bagi Mas Kiai, dan pemerintah daerah Sumenep untuk bersinergi dalam memperbaiki kondisi yang ada. Seperti mendung yang pada akhirnya akan berganti cerah, kehadiran Mas Kiai diharapkan menjadi sinar yang membawa perubahan di Kepulauan Ra’as.
Meski tidak mudah, langkah demi langkah perubahan yang nyata akan membuktikan bahwa harapan mereka bukan sekadar angan, tetapi sebuah kenyataan yang layak diperjuangkan bersama.