SUMENEP – Telah berulang kali sang kepala sekolah mengajukan permohonan bantuan rehab ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dungkek I, yang berlokasi di Kecamatan Dungkek. Namun, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bergeming, hingga atapnya rubuh.
Informasi ambrolnya atap ruangan kelas itu, kami terima dari salah satu kepala sekolah, “SDN Dungkek I, tadi sore roboh, tidak ada korban, pas PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh, red),” ucap narasumber Okedaily.com, Sabtu (19/2) petang.
Menerima kabar demikian, membuat kami berusaha menghubungi Kepala SDN Dungkek I, yang diketahui bernama Budi. “Iya betul Mas, atap ruangan kelas kami rubuh tadi sore sehabis Ashar,” terangnya. Sabtu (19/2), via panggilan WhatsApp.
Menurut Budi, robohnya atap SDN Dungkek I dikarenakan kondisi kayu penyangga atap yang lapuk dan rusak dimakan usia. Pengajuan perbaikan yang dilakukan semenjak ia menjabat, tidak kunjung turun ke sekolah yang dipimpinnya.
“Sejak dua tahun lalu saat saya menjabat di Tahun 2020, sudah mengajukan proposal permohonan bantuan rehab ruang kelas, karena saya lihat kondisi kayu penyangga atap yang biasa digunakan kelas 4 dan 5 sudah rusak dan hancur. Tapi masih belum direspon,” ujar Kepala SDN Dungkek I.
Malahan, kata Budi, untuk tahun ini sekolahnya mendapat jatah rehab yang tidak sesuai dengan kebutuhan SDN Dungkek I. “Bukannya rehab ruang kelas yang dalam kondisi harus segera tertangani, malah tahun ini dapat bantuan rehab toilet,” kata dia.
“Biasanya, penyebab utama atap runtuh adalah struktur kayunya sudah tidak kuat lagi menahan beban material diatasnya seperti genteng dan beban material struktur kayunya sendiri,” terang Ahli Arsitektur kenamaan Kota Keris, Ferry Saputra, memberikan analisanya terkait rubuhnya bangunan atap SDN Dungkek I.
“Tidak kuat karena diakibatkan kayunya sudah lapuk dimakan usia, rusak karena kelembaban. Mungkin ada yang bocor terus dibiarkan tidak segera diperbaiki atau kayunya dimakan rayap,” sambungnya melalui perpesanan WhatsApp, Sabtu (19/2).
Lebih lanjut, setelah kami kirimkan dokumentasi atap yang rubuh di SDN Dungkek I, Ferry menganalisa. “Biasanya sambungan kayunya gak beres atau memang pemilihan jenis kayunya yang salah untuk struktur kuda kuda atap atau memang sudah lapuk sudah waktunya ganti struktur,”
“Manajemen perencanaan alokasi bantuan rehab yang akan diberikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep diduga amburadul, karena tidak bisa memilah dan memilih skala prioritas. Terlihat dengan kejadian rubuhnya atap SDN Dungkek I,” tutup dia.