OkeDaily.com – Adalah Akhmad Adim, seorang nelayan asal Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, yang dikabarkan hilang dan berhasil selamat dari kecelakaan laut yang terjadi di perairan selat Sapudi-Raas.
Mendapati informasi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bergerak cepat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), turut memastikan pemulangan korban ke pihak keluarga dalam kondisi selamat.
“Kami menjemput saudara Adim mewakili Bapak Bupati (Achmad Fauzi Wongsojudo), guna memastikan keselamatannya dan mengantarkan kembali ke keluarganya,” ujar Kalaksa BPBD Sumenep, A. Laily Maulidi, Sabtu (19/4).
Nelayan beridentitas warga Desa Nonggunong, Kecamatan Nonggunong tersebut berhasil dievakuasi oleh KMP Batu Layar yang melintasi selat Raas dalam perjalanan dari Lembar, Lombok menuju Pelabuhan Jamrud, Surabaya.
Sementara dijelaskan oleh Kapten Totok Suyanto, bahwa saat kapal melintasi selatan Pulau Raas, anak buah kapal (ABK) mendengar teriakan minta tolong, dan proses penyelamatan berlangsung dramatis.
“Kami bersama crew langsung bertindak cepat, dan ternyata benar ada orang di tengah laut, sehingga segera kami evakuasi,” ungkapnya. Kemudian korban mendapat pertolongan pertama di atas kapal tersebut.
Diketahui peristiwa nahas itu terjadi, pada Jumat (18/4) pagi, ketika Adim sedang memancing di laut. Dia mengaku cuaca tiba-tiba berubah ekstrem perkiraan pukul 07.00 WIB.
Bermodal insting melautnya, Adim segera mengikat sampannya ke rumpon terdekat. Tetapi berselang hitungan detik setelah itu, puting beliung muncul dan membentuk pusaran air yang kuat.
“Saya dan sampan langsung terangkat pusaran angin, lalu saya terseret hingga dekat Pulau Raas bagian barat. Untung saya tidak terhanyut ke dasar laut,” tuturnya, dengan mata berkaca-kaca.
Lebih jauh ia bercerita, dengan sisa tenaga masih mencoba berenang ke tepian, sayangnya arus laut yang kuat menggagalkan usahanya, sehingga terombang ambing berjam-jam tanpa kepastian bantuan datang.
“Sempat KMP Wicitra Dharma melintas, tapi tidak ada yang mendengar. Saya pikir, sudah tidak ada harapan lagi,” ungkapnya.
Menjelang maghrib, keajaiban datang ketika KMP Batu Layar menemukannya dan langsung mengevakuasi. Kondisi Adim saat itu sangat lemah, bahkan kaki kanan sempat mengalami kram dan mati rasa.
“Sejak matahari terbit pagi hari hingga menjelang terbenam saya terombang ambing, ya hanya bisa pasrah tak berdaya,” ucapnya.
Dari itu, ia menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelamatan dan pemulangan, khususnya awak KMP Batu Layar dan Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Dirinya pun tak menyangka masih diberi kesempatan hidup setelah menghadapi maut di tengah laut. “Alhamdulillah Allah masih beri pertolongan. Terimakasih kepada semua yang turut membantu,” tutupnya.