MEDAN, OKEDAILY – Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Peduli Aset Kabupaten Labuhan Batu Selatan, pada Kamis (22/8), menggelar aksi unjuk rasa di depan PMKS PT. Sumber Tani Agung atau yang sering disebut STA.
Adapun Fahrizal Putra Pulungan ialah selaku korlap, dan Yusrizal Bakri selaku kooraksi dalam aksi tersebut digelar guna terjalinnya silaturahmi yang baik antara Perusahaan dan Mahasiswa.
Dalam salah satu tuntutan aksi tersebut Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Peduli Aset Kabupaten Labuhan Batu Selatan, meminta pihak PT. STA agar menyalurkan CSR atau TJSL kepada masyarakat sebagaimana semestinya.
“Kami merasa bahwa STA berusaha membodohi masyarakat dengan adanya bantuan berupa minyak makan yang di klaim oleh pihaknya adalah sebagai bentuk CSR,” ujar Fahrizal.
Ia juga menyebut telah banyak mendengar keluh kesah masyarakat masyarakat yang mana sangat terganggu akan adanya asap dan bau limbah yang menyengat dari perusahaan tersebut.
“Sehingga terkadang masyarakat harus menggunakan pelindung mulut dan hidung (Masker) untuk menjalankan aktivitas sehari hari,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama orator Yusherdiansyah Siregar, juga menyayangkan tentang perkebunan plasma sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, tidak dijalankan oleh pihak PT. STA sebagaimana mestinya.
“PT STA ini sudah lama didiamkan, dan dibiarkan cuma menunggu waktu saja biar kita eksekusi,” tegas Ketua Umum Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Peduli Aset Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Yusherdiansyah Siregar.
Sementara itu perwakilan PT. STA, Zuhri Siregar selaku askep PMKS memberikan tanggapan bahwa dalam waktu dekat untuk melakukan rapat terbuka dengan pemuka masyarakat, Pemerintah, dan aparat penegak hukum.