SUMENEP, OKEDAILY – Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pangarangan V Kecamatan Kota Sumenep, pada Kamis (31/10), melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-755.
Dalam upacara yang berlangsung khidmat dan penuh makna ini, dihadiri oleh para tenaga pendidik (guru), dan seluruh siswa-siswi yang menimbah ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan tersebut.
Pada momen sakral itu, nampak sesuatu yang berbeda dari seluruh rangkaian acara, mulai dari pidato hingga instruksi yang disampaikan dengan nuansa khas lokal dalam bahasa Madura.
Hal tersebut dikalimatkan Kepala SDN Pangarangan V, Mazani, S.Pd, dalam pidatonya yang berbahasa Madura itu menggugah para siswa dan guru untuk turut serta menjaga dan membangun kota Sumenep.
“Songennep ampon badha sajegga taon 1269, se arteepon kantos samangken ampon 755 taon kottha Songennep badha. E are babbarrepon kottha Songennep se kapeng 755 taon, badan kaula sadaja pasthe ngarep nyoppreya Songennep atamba’a sae e dhalem tata kelola tor prestasi,” ungkap Mazani (Red, Bahasa Madura).
“Sumenep (Songennep) sudah ada sejak Tahun 1269, artinya sampai saat ini sudah 755 tahun Kota Sumenep berdiri. Di peringatan 755 tahun berdirinya Kota Sumenep ini, kita berharap agar Sumenep semakin membaik dalam tata kelola dan prestasinya.” (Penerjemah, R. Agus Junaidi).
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga kesetaraan dan keadilan dalam membangun daerah. Dari itu, dirinya berharap peringatan hari jadi Sumenep kali ini menjadi momentum bagi seluruh warga sekolah, baik guru maupun siswa, untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan, serta berkomitmen untuk memajukan pendidikan di SDN Pangarangan V.
“Badan kaula ngarep, bakto samangken ngaemodi babbarrepon Kottha Songennep taon mangken daddiya penyemangat dha’ badan kaula sadaja kaangguy areng-sareng berkomitmen mamaju pendhidhikan,” tambahnya.
“Saya pribadi berharap, peringatan Kota Sumenep tahun ini menjadi penyemangat bagi kita semua untuk berkomitmen meningkatkan pendidikan” (Penerjemah, R. Agus Junaidi)
Upacara dengan bahasa Madura tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya daerah, serta menanamkan semangat menjaga warisan lokal bagi generasi muda. (*)